Tiongkok Diserang Wabah Pneumonia, HK Tidak Perlu Kawatir
Hong Kong, BI [05/11] – Pakar penyakit menular Yuen Kwok-yung mengatakan bahwa masyarakat Hong Kong tidak perlu khawatir tentang wabah pneumonia besar-besaran pada anak-anak yang saat ini terjadi di daratan.
Pernyataannya diatas muncul setelah menerima kabar jika banyak departemen pediatrik di rumah sakit daratan penuh dengan pasien penyakit pernafasan – hingga 2.000 pasien setiap hari.
Pada upacara peluncuran Aliansi Penelitian Pandemi global di Hong Kong kemarin, Yuen, dari Universitas Hong Kong, mengatakan jumlah kasus pneumonia mikoplasma telah meningkat sejak Maret berdasarkan statistik dari Rumah Sakit HKU-Shenzhen.
Aliansi tersebut, yang terdiri dari para ahli kesehatan global, bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap wabah pandemi di masa depan dan akan dipimpin oleh Yuen.
Yuen juga mengatakan jika sudah ada lebih dari 3.500 orang terinfeksi bakteri ini antara bulan September hingga November, dan lebih dari 90 persen di antaranya berusia di bawah 18 tahun.
Penularan ini sebagian besar disebabkan oleh kontak dekat dan warga Hong Kong tidak perlu khawatir karena ini bukan penyakit menular baru, katanya,
“Ini hanyalah wabah pneumonia mikoplasma pada anak-anak di musim dingin,” kata Yuen.
Banyak anak-anak yang rentan, tambahnya, karena mereka memiliki kekebalan yang lebih rendah akibat keharusan menggunakan masker dan lebih sedikit aktivitas sosial selama pandemi.
Dia menyarankan pada otoritas kesehatan Hong Kong untuk melakukan tes terhadap wisatawan lintas batas yang mengalami demam, namun mereka juga harus diberitahu bahwa jika mereka tertular penyakit yang diketahui, maka tidak perlu khawatir.
Ahli epidemiologi daratan Zhong Nanshan menegaskan kembali pendiriannya, dengan mengatakan: “Baik masyarakat maupun pemerintah sekarang sangat konsentrasi terhadap kasus demam dan ingin menemukan penyebabnya. Sekolah yang memiliki banyak siswa yang sakit harus memakai masker, tapi kami tidak mewajibkan semua orang untuk melakukanya.”
Yuen memperingatkan kemungkinan akan terjadi pandemi lagi dalam 25 tahun ke depan karena lonjakan populasi dan pemanasan global, dan menambahkan bahwa aliansi lembaga-lembaga global akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak pandemi di masa depan.
Ketika ditanya apakah aliansi global “akan terpengaruh” oleh hubungan internasional, Yuen mengatakan tidak ada batasan untuk penyakit menular.
“Kami tidak harus melibatkan undang-undang keamanan nasional dalam segala hal karena kami percaya pada prinsip satu negara, dua sistem, dan ilmuwan harus fokus pada sains,” katanya.
Profesor Patrick Ip Pak-keung dari Departemen Pediatri dan Kedokteran Remaja HKU mengatakan Hong Kong juga mengalami peningkatan kasus pneumonia mikoplasma dalam beberapa bulan terakhir – dari sekitar 10 infeksi setiap bulan antara Januari dan Juli menjadi lebih dari 100 kasus sebulan sejak September.
Ia mengatakan, pneumonia mikoplasma merupakan infeksi yang umum terjadi, terutama di sekolah atau panti jompo.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Lo Chung-mau mengatakan pandemi ini menunjukkan bahwa sistem layanan kesehatan primer yang kuat sangat penting bagi masyarakat untuk memerangi epidemi.
Lo mengatakan pemerintah mengeluarkan cetak biru layanan kesehatan dasar tahun lalu untuk mengatasi krisis kesehatan di masa depan dan di tengah tantangan populasi menua.
Klub Joki Hong Kong telah menyumbangkan HK$3 miliar agar pemerintah dapat meningkatkan pemantauan, pencegahan dan pengendalian epidemi, tambah Yuen.[B]