Hong Kong

Waspadai Wabah Streptococcus, Hindari Sentuh Langsung Ikan Mentah

Hong Kong, BI [27/12] – Warga Hong Kong harus menghindari makan ikan mentah atau menyentuh ikan air tawar tanpa sarung tangan, pringatan tersebut disampaikan oleh otoritas kesehatan.

Hong Kong saat ini sedang dalam keadaan kuang baik, Kota terancam wabah Streptococcus Grup B yang invasif – infeksi bakteri yang berpotensi jadi fatal.

Delapan kasus yang membawa jenis bakteri ST283 yang mematikan tercatat pada bulan September dan Oktober – dua di antaranya meninggal karena infeksi tersebut, kata Pusat Perlindungan Kesehatan

Dari delapan korban, 7 diantaranya dinyatakan telah telah mengunjungi pasar grosir yang sama di Sheung Shui untuk membeli ikan air tawar.

CHP mengumpulkan sampel ikan dan sampel lingkungan dari pasar untuk diuji, namun bakteri tersebut tidak terdeteksi.

Pakar penyakit menular Asosiasi Medis Joseph Tsang Kay-yan mengatakan Hong Kong telah keluar dari wabah Streptococcus Grup B yang invasif “meskipun kami belum menemukan hubungannya di antara para pasien.”

Namun karena setidaknya delapan pasien telah “terinfeksi bakteri yang sama di wilayah yang sama dalam waktu singkat, maka hal ini dianggap sebagai wabah,” katanya.

Tsang mengatakan strain bakteri streptokokus dapat menyebabkan sepsis dan peradangan pada sendi, otak, dan lapisan jantung.

“Gejala infeksi bakteri tahap awal mirip dengan flu, pasien mungkin mengalami demam, menggigil, dan nyeri sendi. Jika kita tidak menganggap serius gejalanya dan hanya minum obat penurun demam, maka diagnosis infeksi bakteri tersebut akan hilang. ” ujarnya.

“Infeksi seperti ini tidak bisa dilawan sendirian; kita harus menggunakan antibiotik yang efektif,” tambahnya.

Tsang mengatakan orang lanjut usia dan mereka yang memiliki gangguan imunitas mempunyai risiko lebih tinggi tertular dan mengalami komplikasi serius setelah terinfeksi.

Ia juga mengatakan bahwa seseorang bisa tertular bakteri tersebut setelah makan ikan yang belum matang atau menyentuh ikan air tawar mentah.

“Yang terpenting masyarakat harus memastikan ikan benar-benar matang dan menggunakan sarung tangan saat menangani ikan mentah, terutama yang mengalami luka di tangan,” ujarnya.

CHP mengatakan delapan pasien, enam pria dan dua wanita berusia 49 hingga 85 tahun, tertular bakteri tersebut pada bulan September dan Oktober. Empat di antaranya adalah pensiunan, sedangkan satu lainnya berprofesi sebagai juru masak, supir, kuli bangunan, dan kuli renovasi.

Empat orang tinggal di Sheung Shui, dua di Fanling dan dua lainnya di Ma On Shan, kata pusat tersebut.

Ia menambahkan bahwa dua pasien menderita meningitis setelah infeksi, dua pasien mengalami radang sendi, sementara empat pasien lainnya masing-masing mengalami sepsis, radang tulang belakang, infeksi saluran kemih, dan infeksi pemakan daging.

Dua pasien telah meninggal sementara enam lainnya telah dipulangkan dari rumah sakit.

Dari delapan pasien, tujuh orang telah memakan ikan mas rumput atau ikan mas bighead yang sudah dimasak, sementara satu pasien memakan ikan mas lumpur mentah, lima orang menyentuh ikan mentah tanpa sarung tangan, dan tiga orang mengalami luka di tangan saat mengambil ikan. Semua ikan itu adalah ikan air tawar.

Wabah ini mencapai puncaknya pada akhir September dan kasus terakhir tercatat pada 7 Oktober, kata CHP. [BI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.