Lagi, UT Pokjar HK Wisuda 25 PMI Jadi Sarjana
Hong Kong, BI [22/10] – 25 Pekerja Migran Indonesia [PMI] telah melakukan proses wisuda Universitas Terbuka Pokjar Hong Kong pada hari Minggu, 7 Januari 2024, mereka berhasil meraih gelar setelah empat tahun membagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk belajar di tengah-tengah kesibukan mereka bekerja.
Upacara Wisuda diadakan di BNI Gallery, Hong Kong, dipimpin oleh Konsul Jenderal RI di Hong Kong Yul Edison, dan dihadiri oleh Atase Pendidikan pada KBRI Beijing Yudil Chatim; General Manager BNI Hong Kong Farid Faraitody Sumarsono; Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya pada KJRI Hong Kong Endah Rachmi Yuliarti; Ketua Indonesia Diaspora (IDN) Global Nathalia Widjaja; beberapa Home Staff KJRI Hong Kong; mantan Pengurus Kelompok Belajar UT Hong Kong Natma Emy Loga.
Pimpinan Universitas Terbuka, yakni Wakil Rektor Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Paken Pandiangan, S.Si, M.Si. dan Direktur Universitas Terbuka Layanan Luar Negeri Dr. Pardamean Daulay, S.Sos., M.Si. mengikuti jalannya acara secara daring dari Jakarta. Hadir juga secara daring perwakilan dari Direktorat Pelindungan WNI, Kemterian Luar Negeri serta wakil dari Ditjen Binapenta dan PKK, Kementerian Ketenagakerjaan.
Disampaikan oleh pihak Universitas bahwa di antara para wisudawan, yakni sebanyak 14 orang berhasil menyelesaikan kuliah di program studi Sastra Inggris, masing-masing 4 orang menyelesaikan kuliah di program studi Ilmu Hukum dan Ilmu Komunikasi, serta 3 menyelesaikan kuliah di program studi Manajemen.
Tiga orang wisudawan berhasil menjadi lulusan terbaik dengan IPK tertinggi, yakni Sdri. Damayanti, Sdri. Yuni, dan Sdri. Dwi Mustika Ratih.
Selain ucapan selamat, Konjen RI di Hong Kong dan pimpinan Universitas Terbuka sampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh wisudawan. Motivasi dan ketangguhan mereka, sebagaimana disampaikan oleh Wakil Rektor Paken Pandiangan, menjadi inspirasi sesama PMI di Hong Kong dan negara lain.
Ditegaskan oleh Konjen Yul Edison, para wisudawan akan menjadi bagian dari SDM unggul untuk mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045, sehingga perjuangan untuk terus belajar dalam diri sendiri tetap perlu dijaga dan ditumbuhkan.[UT/Yogi/BI]