Internasional

Musim Dingin Yang Mematikan, 89 Orang Tewas Di AS

New York, BI [24/01] – Warga Amerika Serikat harus berjuang untuk bertahan hidup dalam cengkeraman musim dingin ekstrem ini, suhu rata -rata minus 7 celsius hingga minus 56 derajat celsius. Hingga Senin (22/1), cuaca ekstrem telah mengakibatkan 89 orang tewas di seluruh negeri.

Hawa dingin yang membekukan juga melumpuhkan kehidupan sebagian warga, membuat listrik padam, air tak mengalir, dan memerangkap orang-orang di dalam rumah sendiri.

Wilayah selatan AS yang biasanya relatif hangat pun tak luput dari musim dingin ekstrem ini. Di Memphis, Tennessee, penduduk diminta merebus air untuk segala keperluan, mulai dari sikat gigi sampai menyiram toilet. Di banyak lokasi, aliran air terhenti sama sekali setelah suhu yang sangat dingin merusak saluran air di seluruh kota.

Badai musim dingin mengakibatkan kematian yang sebagian besar karena hipotermia dan kecelakaan lalu lintas. Salah satu kejadian paling tragis adalah tiga orang dari satu keluarga yang tewas tersengat listrik di Portland, Oregon.

Mereka terpeleset jalan yang licin oleh lapisan es dan tersengat kabel listrik yang putus oleh badai. Tetangga mereka, Majiah Washington (18), berhasil menyelamatkan bayi mereka yang masih berusia 9 bulan dan terperangkap di mobil keluarga malang itu.

”Saya melihat mereka satu per satu terpeleset di jalan yang dingin karena es lalu tersengat listrik. Saya langsung lari keluar mengambil bayi mereka yang masih di mobil,” kata Washington seperti dikutip di CNN.

Di berbagai wilayah lain, musim dingin ekstrem melumpuhkan kehidupan warga. Restoran Four Way Grill di Memphis terpaksa tutup karena tidak ada air dan listrik. Pemiliknya, Patrice Bates Thompson, mengatakan, restoran itu satu-satunya sumber pemasukan harian mereka.

”Ini kebutuhan pokok kami dan inilah yang pada dasarnya menyokong keuangan keluarga saya. Kami bergantung pada bisnis dan kami selalu berada di rumah,” katanya, Sabtu (20/14).

Produksi dan pengolahan air kami berjalan dengan baik, tetapi kami tidak dapat memberikan perkiraan perbaikan sampai semua kebocoran teridentifikasi.

Orang berjalan Diantara salju yang tebal

Begitu banyak pipa pecah karena tekanan air yang membeku di Memphis sehingga tekanan air turun di seluruh kota. Perusahaan gas dan air Memphis Light, Gas, & Water meminta lebih dari 400.000 pelanggannya untuk mencari alternatif sumber air bersih lain karena khawatir akan kemungkinan kontaminasi pada air.

Para pelanggan bahkan dianjurkan untuk merebus air atau menggunakan air kemasan untuk minum atau menyikat gigi. Saran ini pun tak mudah dilakukan karena persediaan air kemasan mulai menipis di mana-mana karena tingginya kebutuhan.

Pegawai pipa air bekerja sepanjang hari untuk melakukan perbaikan. ”Produksi dan pengolahan air kami berjalan dengan baik, tetapi kami tidak dapat memberikan perkiraan perbaikan sampai semua kebocoran teridentifikasi,” kata perusahaan tersebut.

Perusahaan itu mengerahkan lebih dari 100 karyawan yang secara sukarela bekerja di akhir pekan di tengah musim dingin ekstrem untuk membantu sesamanya. Mereka bertugas mengidentifikasi kerusakan pipa dan memperbaikinya. Penduduk diminta melaporkan kebocoran di jalan, di rumah, dan di gedung-gedung kosong.

Akibat krisis air itu, Dewan Kota Memphis membuka tujuh stasiun distribusi air minum kemasan. Dua posko disiagakan di stasiun pemadam kebakaran. Di stasiun pemadam itu, setidaknya 300 mobil langsung mengantre untuk memperoleh pasokan air bersih. ”Ada orang-orang yang sama sekali tidak punya air,” kata Direktur Manajemen Darurat Shelby County Brenda Jones.

Negara Bagian Tennessee mencatat 26 kematian selama sepekan terakhir. Salah satu korban adalah seorang pria berusia 25 tahun yang tewas karena hipotermia di rumahnya sendiri. Korban ditemukan di rumah mobil di Lewisburg yang pemanas ruangannya mati. ”Sampai ada es di dindingnya,” kata Bob Johnson, Wakil Kepala Kantor Sheriff Marshall County.

Kemacetan lalu-lintas kendaraan yang diakibatkan badai salju di Northeast Portland, Oregon, Amerika Serikat, Kamis (23/2/2023). Badai salju yang melanda sebagian wilayah Amerika tersebut melumpuhkan aktivitas dan layanan publik dalam beberapa hari ini.

Para ahli cuaca mengatakan, cuaca dingin ekstrem disebabkan oleh kondisi di Kutub Utara. Wilayah itu sebelumnya mengalami pemanasan dua kali lebih cepat dibandingkan wilayah lain di planet ini. Sekarang, suhunya memanas tiga hingga empat kali lebih cepat.

”Saat suhu di Arktik tidak seperti biasanya, kemungkinan besar kita akan melihat suhu dingin yang sangat dingin,” kata Jennifer Francis, ilmuwan iklim di Woodwell Research Center.

Francis mengatakan, pemanasan Arktik yang cepat adalah salah satu gejala paling jelas dari perubahan iklim yang disebabkan ulah manusia. Akibatnya, musim dingin ekstrem terjadi di AS dan Eropa. Sementara di belahan bumi mengalami cuaca panas yang juga ekstrem. (AP/REUTERS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.