Tentang Rencana Pemungutan Biaya Sampah Di Sekolah
Hong Kong, BI [31/01] – Sekretaris Pendidikan, Dr Choi Yuk-lin, menyampaikan kekhawatiran yang diangkat oleh Hon Chu Kwok-keung mengenai penerapan pungutan sampah kota di sekolah.
Pemerintah berencana untuk memperkenalkan dua cara pemungutan biaya: pembelian dan penggunaan kantong atau label prabayar, dan “biaya masuk” berdasarkan berat sampah. Namun, banyak sekolah merasa kesulitan memperkirakan biaya terkait.
Sebagai tanggapan, pemerintah memberikan informasi berikut ini:
Pertama: Departemen Perlindungan Lingkungan (EPD) tidak menyimpan statistik mengenai kuantitas limbah padat yang dihasilkan oleh sekolah dasar dan menengah sektor publik. Namun, pemerintah menyadari pentingnya pendidikan pengurangan sampah di sekolah dan berkomitmen untuk mendorong pungutan sampah kota di tingkat sekolah.
Untuk memfasilitasi hal ini, EPD sedang menyiapkan materi informasi seperti publikasi, poster, spanduk, dan selebaran elektronik untuk dipajang dan didistribusikan di seluruh sekolah dasar dan menengah di Hong Kong. Selain itu, masing-masing dari sekitar 350.000 siswa sekolah dasar akan menerima tas berukuran 15 liter untuk dibawa pulang dan dibagikan kepada keluarga mereka, yang bertujuan untuk mendorong pengurangan sampah di tingkat rumah tangga.
Kedua: Biro Pendidikan (EDB) mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup dan kehidupan ramah lingkungan ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah, menumbuhkan kesadaran lingkungan dan mempromosikan praktik berkelanjutan di kalangan siswa.
EDB akan memantau secara ketat pelaksanaan pungutan sampah kota dan berkolaborasi dengan departemen terkait untuk menyediakan sumber daya pembelajaran dan pengajaran bagi para guru. EPD, bekerja sama dengan Komite Kampanye Lingkungan (ECC), juga menerapkan Skema Pemisahan dan Daur Ulang Sampah di Sekolah.
Inisiatif ini menyediakan tempat pemilahan sampah bagi sekolah-sekolah yang berpartisipasi dan menawarkan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pengurangan dan daur ulang sampah.
Untuk lebih mendukung pelaksanaan pungutan sampah kota, Green Outreach EPD menyelenggarakan berbagai kegiatan publisitas, promosi, dan pendidikan bekerja sama dengan sekolah dan pemangku kepentingan terkait. Kegiatan ini bertujuan mendidik siswa tentang pemisahan dan daur ulang sampah, mendorong mereka untuk mengintegrasikan praktik pengurangan sampah ke dalam kehidupan sehari-hari. EDB dan ECC telah membentuk GreenLink – Program Dukungan Pendidikan Lingkungan (GreenLink) untuk memberikan layanan dukungan khusus kepada sekolah, termasuk diskusi, lokakarya, kunjungan lapangan, dan tur berpemandu mengenai isu-isu lingkungan.
Terkait dengan dukungan keuangan, sekolah-sekolah yang dibantu dapat memanfaatkan Block Grant Biaya Operasional/Block Grant Biaya Operasional yang Diperluas yang disediakan oleh EDB untuk menutupi biaya-biaya yang berkaitan dengan pembersihan lingkungan sekolah, termasuk pungutan sampah kota.[BI]