900 Ribu Kendaraan Diprediksi Lewat Tol Kalikangkung Semarang
900 ribuan kendaraan itu terbagi dua, di arus mudik dan balik Lebaran 2024.
SEMARANG, BI [23/03] – PT Jasamarga Semarang-Batang memprediksi jumlah kendaraan pemudik yang keluar-masuk Gerbang Tol Kalikangkung Semarang saat arus mudik dan balik Lebaran2024/Idul Fitri 1445 Hijriah mencapai 900 ribuan kendaraan.
Direktur Teknik dan Operasi PT Jasamarga Semarang-Batang Daru Satrio menyebutkan 900 ribuan kendaraan itu terbagi dua masing-masing di arus mudik dan balik Lebaran 2024.
“Berdasarkan penghitungan sementara, kami prediksi dari H-7 sampai H+7 Lebaran, kendaraan yang akan masuk ke Kalikangkung sekitar 463.000 unit atau naik 4,4 persen dibanding Lebaran tahun lalu,” katanya, Jumat (22/3).
Untuk arus balik Lebaran, kata dia, jumlah pemudik yang keluar melalui Tol Kalikangkung diprediksi sekitar 468.000 kendaraan, atau naik 1,5 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu.
“Jadi, kami masih melakukan assessment dan sudah berdiskusi dengan kepolisian dan Kementerian Perhubungan,” katanya.
Dia mengatakan bahwa kepadatan kendaraan pemudik diprediksi terjadi pada 6,7 dan 8 April 2024 dengan jumlah trafik tiap hari hampir sama, tetapi puncaknya 6 April 2024.
Mengantisipasi kepadatan arus mudik dan balik Lebaran 2024, kata dia, dimungkinkan akan dilakukan rekayasa lalu lintas, yakni satu jalur atau “one way” seperti dilakukan pada Lebaran 2023.
“Pada layanan lalu lintas, kami berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyiapkan beberapa skema pengaturan lalu lintas atas diskresi kepolisian, seperti nanti ada pengaturan one way,” katanya.
Untuk mendukung sistem “one way”, kata dia, rambu-rambu sudah disiapkan oleh Jasamarga Semarang-Batang, yakni sebanyak 11 set rambu lalu lintas.
“Untuk ‘contra flow’, khususnya jika terjadi kepadatan di rest area, kami identifikasi pada saat arus balik di (Rest Area) KM 389. Di situ kami sudah memperlebar ‘U-Turn’, menambah jumlah rambu, dan petugas,” katanya.
Selain itu, Daru mengatakan jumlah mobil derek juga ditambah empat unit dari semula berjumlah enam unit sehingga total menjadi 10 unit untuk mengantisipasi jika ada pemudik yang membutuhkan.
“Ada pula unit ‘crane’ besar akan di-‘stand by’ di Semarang ABC atau Kantor Manyaran. Tetapi, akan mencakup sampai Kandeman (Kabupaten Batang). Jadi, sifatnya ‘on call’ jika dibutuhkan,” katanya.(antara/jpnn)