China Gembira Sambut Kenaikan Angka Warga Menikah
Tiongkok telah mengalami penurunan angka kelahiran selama beberapa dekade
CHINA, BI [24/03] – Jumlah pasangan di China atau Tiongkok yang memilih untuk menikah meningkat untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir.
Pada 2023 terdapat 7,68 juta pengantin baru di negara ini, 12,4% lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
Kementerian Urusan Sipil mengatakan ada 845.000 pernikahan lebih banyak dibandingkan tahun 2022. Sebuah rekor 13,47 juta pernikahan terjadi pada 2013.
Hal ini terjadi ketika pemerintah berkampanye untuk mempromosikan pernikahan dalam upaya terbarunya untuk menargetkan angka kelahiran yang mencapai rekor rendah.
Tiongkok telah mengalami penurunan angka kelahiran selama beberapa dekade setelah menerapkan kebijakan satu anak yang kontroversial pada tahun 1980an untuk mengendalikan kelebihan populasi pada saat itu. Perubahan kebijakan dilakukan pada tahun 2015 dan 2021 untuk mencoba meningkatkan jumlah penduduk.
Dikutip BBC, awal bulan ini, Perdana Menteri (PM) Tiongkok Li Qiang berjanji bahwa pemerintahnya akan berupaya mewujudkan masyarakat yang ramah terhadap kelahiran dan mendorong pembangunan populasi yang seimbang dan jangka panjang.
Pemerintah juga berjanji dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Maret ini untuk memperbaiki kebijakan guna meningkatkan angka kelahiran dengan mengurangi biaya persalinan, mengasuh anak dan pendidikan, dan juga menyempurnakan kebijakan cuti orang tua.
Populasi Tiongkok turun selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2023 dengan tingkat kelahiran dan kematian yang mencapai rekor terendah akibat pandemi Covid-19.[BI]