Di Duga, Ibu Aniaya Putrinya Yang Masih Balita Hingga Kritis
PMI diduga tahu saat penganiayaan terjadi, namun dia diluar pintu hanya dengar suara teriakan
Hong Kong, BI [25/03] – Seorang gadis berusia empat tahun masih dalam kondisi kritis setelah diduga dianiaya secara fisik oleh ibunya yang berusia 38 tahun di rumah mereka di Kowloon City dan ditemukan tidak sadarkan diri di bak mandi.
Insiden tersebut dilaporkan ke polisi oleh saudara laki-laki gadis tersebut yang berusia delapan tahun yang menemukan adiknya pingsan di bak mandi pada Sabtu pagi dengan luka memar di tubuhnya.
Dia mengatakan ibunya, yang bermarga Chu, meninggalkan anak perempuan terseut di kamar mandi dan pergi ke dapur rumahnya yang berada di flat Billionnaire Royale, Jalan Sa Po sekitar pukul 9.30 pagi pada hari Sabtu.
Anak laki-laki itu melihat adiknya ditinggalkan sendirian di bak mandi berisi air. Namun ketika dia kembali ke kamar mandi, dia menemukan adiknya terbaring tak sadarkan diri di dasar bak mandi.
Gadis itu dilarikan ke Rumah Sakit Queen Elizabeth di Yau Ma Tei.
Staf medis di rumah sakit melapor ke polisi setelah menemukan memar yang mencurigakan di tubuh gadis itu.
Gadis itu masih dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif rumah sakit hingga kemarin malam.
Setelah penyelidikan awal, petugas menemukan 11 luka memar di tubuh bagian atas, punggung, dan anggota badan gadis itu, dan mencurigai seseorang telah menyerangnya dengan tangan.
Polisi kemudian menangkap ibu tersebut di Yau Ma Tei pada hari Sabtu karena dicurigai melakukan penganiayaan atau penelantaran terhadap anak atau remaja yang masih dalam tanggung jawabnya.
Petugas juga mendatangi rumah keluarga tersebut kemarin sore dan ayah gadis tersebut dibawa pergi untuk membantu penyelidikan.
Ibu rumah tangga Chu dan suaminya yang seorang pengusaha berusia 40 tahun menikah di daratan pada tahun 2013. Pasangan ini memiliki dua putra dan seorang putri.
Keluarga beranggotakan lima orang ini pindah ke Hong Kong dari daratan pada Maret tahun lalu dan tinggal di Billionnaire Royale, sebuah proyek rumah mewah.
Karena sang ayah sering bepergian ke luar negeri untuk urusan bisnis, keluarga tersebut menyewa seorang pembantu rumah tangga asal Indonesia, yang tiba di kota tersebut bulan lalu.
Sumber menduga pembantu rumah tangga tersebut menyaksikan Chu memukul putrinya dengan tangannya dan pada malam sebelum kejadian pada hari Jumat, pembantu tersebut mendengar gadis tersebut menangis. Namun pembantu tersebut tidak mengetahui apa yang terjadi karena dia berada di luar ruangan dan pintunya tertutup.
Sementara untuk kedua putrana otoritas kepolisian idak ditemukan luka pada mereka yang kini dirawat oleh bibinya. Kasus ini juga telah dirujuk ke Departemen Kesejahteraan Sosial.
Departemen mengatakan anak perempuan tersebut dan keluarganya tidak diikuti oleh pekerja sosial, dan mereka memahami bahwa anak-anak lain dalam keluarga tersebut dirawat oleh kerabat lainnya.
Departemen tersebut menambahkan bahwa pekerja sosialnya akan mendekati keluarga tersebut dan akan mengadakan pertemuan mengenai dugaan kasus pelecehan anak untuk tindakan lebih lanjut.[*]