Hong Kong Pamerkan Kapal Pemecah Es, Xuelong 2
Kapal pemecah es buatan Tiongkok pertama, Xuelong 2
Hong Kong, BI [18/03] – Museum Sains memulai pameran hari ini, Senin [18/03] untuk memperkenalkan karya penelitian ilmiah di kawasan kutub, saat kapal pemecah es buatan Tiongkok pertama, Xuelong 2, akan mengunjungi Hong Kong mulai tanggal 8 hingga 12 April.
Pameran gratis ini akan diadakan hingga 27 Juni dan diharapkan dapat menarik sekitar 500.000 pengunjung.
Dengan memamerkan misi eksplorasi kutub dan pencapaian Xuelong 2, pameran ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan betapa parahnya perubahan iklim, serta mendorong individu untuk mengurangi jejak karbon mereka guna mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.
Layar besar dipasang untuk memutar video pemecahan es di wilayah kutub, menawarkan pengalaman yang mendalam kepada pengunjung.
Pameran ini juga menampilkan model kapal pemecah es skala 1:100, bersama dengan empat spesimen langka yang dikumpulkan langsung dari daerah kutub oleh pakar lingkungan Ho Kin-chung. Ini termasuk krill antartika, kupu-kupu laut telanjang, lumut kerak yang ditemukan di Kutub Selatan, dan ngengat yang ditemukan di Kutub Utara.
Ho mengatakan lumut kerak dapat menunjukkan tingkat polusi udara dan menunjukkan struktur keanekaragaman hayati di Kutub Selatan.
Ia mencatat bahwa ulat tersebut secara tidak sengaja ditemukan di ujung gletser di Kutub Utara, yang juga mengejutkan penduduk setempat karena serangga tersebut hanya bertelur setiap tiga hingga empat tahun sekali.
Selain menampilkan fitur dan topik penelitian dari stasiun pengamatan dan penelitian ilmiah di Tiongkok, pameran ini juga memberikan informasi tentang geografi dan satwa liar di Kutub Utara dan Selatan, serta situasi perubahan iklim.
Sekretaris Lingkungan dan Ekologi Tse Chin-wan mengatakan dalam pidato pembukaannya bahwa perubahan iklim adalah tantangan global yang besar, dan eksplorasi serta penelitian kutub membantu para ilmuwan memahami dampak dan penyebabnya.
Anggota kru dan ilmuwan Xuelong 2 akan mengunjungi Hong Kong bulan depan dan menghadiri sesi berbagi dengan mahasiswa lokal di Museum pada 10 April.[]
