Internasional

Kyoto Akan Terbitkan Larangan Turis Masuk Distrik Geisha

Larangan ini dirancang akibat perilaku turis yang dinilai tak terkendali

Kyoto, BI [13/03] – Bekas ibu kota Jepang Kyoto akan melarang turis berkunjung ke wilayah Geisha, perempuan dengan riasan wajah putih dan kimono cantik.

Keberadaan Geisha di Jepang memang telah terkenal dan menjadi ikonik dari budaya warisan leluhur, meeka adalah penghibur profesional yang terlatih dalam berbagai seni tradisional termasuk tari dan musik.

Namun kini Kyoto menutup beberapa gang milik pribadi di Distrik Gion.

“Kami akan memasang tanda pada bulan April yang memberitahukan wisatawan untuk menjauhi jalan-jalan pribadi milik kami,” kata pejabat distrik setempat Isokazu Ota kepada kantor berita AP.

Pasalnya wisatawan kerap memadati kawasan Gion yang sempit dan kuno, bahkan sering kali mengikuti pemandu yang mengajak berkeliling, hingga kadang-kadang berhenti untuk berbicara panjang lebar tentang hal-hal yang menarik.

Gion adalah destinasi populer – distrik yang terdiri dari gang berkelok-kelok ini terkenal dengan kuil, taman, dan kedai teh yang indah.

Di sini juga tempat geisha dan murid-murid maiko mengenakan kimono (pakaian tradisional Jepang) dan hiasan rambut menampilkan tarian serta musik.

Berbekal kamera, para pengunjung kerap membanjiri kawasan Gion dengan harapan bisa melihat para perempuan dalam perjalanan ke kelas tari atau pesta makan malam yang mewah.

Keluhan …

Keluhan tentang turis yang ‘terlalu bersemangat’ telah muncul bertahun-tahun lalu dan pihak berwenang setempat melaporkan bahwa pelancong yang “tidak terkendali” melecehkan geisha dan terkadang memaksa mereka untuk berfoto bersama atau menyentuh kimono mereka.

Sekretaris perwakilan dewan distrik Gion, Isokazu Ota, mengatakan gerombolan wisatawan terkadang “bertingkah seperti paparazzi” ketika geisha muncul dari gang sempit, yang lebarnya hanya satu atau dua meter.

Jalan-jalan umum di distrik ini akan tetap terbuka untuk wisatawan, sehingga kawasan ini dan wilayah Kyoto lainnya akan tetap dipenuhi pengunjung, baik dari Jepang maupun dari seluruh dunia.

Lebih dari 25 juga pengunjung datang ke Jepang tahun lalu dan ingin menikmati masakan Jepang yang lezat, peralatan elektronik berteknologi tinggi, taman yang indah, dan juga melihat keindahan alam seperti Gunung Fuji serta bunga sakura.

Dewan lokal yang mendengar keluhan itu menyimpulkan kurangnya antusiasme warga setempat atas kedatangan pengunjung beberapa bulan yang lalu, menyatakan bahwa “Kyoto bukanlah sebuah taman hiburan.”[*]

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Back to top button
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.