Hal Unik Yang Terjadi Pada Otak Manusia Usai Meninggal
Jakarta, BI [82/04] – Ahli Bedah Saraf di Universitas Louisville, dr. Ajmal Zemmar melakukan penelitian terhadap kondisi otak setelah manusia meninggal dunia. Penelitian tersebut telah diterbitkan di Frontiers in Aging Neuroscience.
Ternyata setelah manusia dinyatakan meninggal, organ-organ lainnya akan berhenti berfungsi, detak jantung pun akan berhenti, namun tidak dengan otak. Otak manusia akan tetap aktif dan terkoordinasi setelah transisi menuju kematian.
Dokter Ajmal Zemmar menemukan adanya aktivitas selama 900 detik di otak manusia setelah waktu kematian. Dia pun juga meneliti apa yang terjadi pada otak dalam waktu 30 detik sebelum dan sesudah kematian.
“Kami mengukur aktivitas otak selama 900 detik di sekitar waktu kematian dan menetapkan fokus khusus untuk menyelidiki apa yang terjadi dalam 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak,” kata dr. Ajmal Zemmar, dikutip dari situs UL School of Medicine, Selasa (16/4 )
Ternyata sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak, dia menemukan adanya perubahan pita osilasi saraf atau pada gelombang otak.
“Tepat sebelum dan sesudah jantung berhenti bekerja, kami melihat perubahan pada pita osilasi saraf tertentu, yang disebut osilasi gamma, tetapi juga pada osilasi lain seperti osilasi delta, theta, alfa, dan beta,” katanya.
Osilasi otak merupakan pola aktivitas otak ritmis yang biasanya terdapat pada otak manusia ketika hidup. Terdapat berbagai jenis osilasi, termasuk gamma, terlibat dalam fungsi kognitif tinggi, seperti konsentrasi, bermimpi, meditasi, pengambilan memori, pemrosesan informasi, dan persepsi sadar, seperti yang terkait dengan kilas balik memori.
Ternyata setelah manusia meninggal, otak akan memutar kembali ingatannya mengenai peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di dalam hidupnya. Namun tak semua peristiwa akan kembali diputar, melainkan hanya peristiwa penting dan yang paling diingat di dalam hidupnya sebelum meninggal.
“Melalui osilasi otak yang terlibat dalam pengambilan memori, otak mungkin memainkan ingatan terakhir tentang peristiwa-peristiwa penting dalam hidup sebelum kita mati, serupa dengan yang dilaporkan dalam pengalaman mendekati kematian,” tutur dr. Ajmal Zemmar
Penelitian ini telah dilakukan sebanyak dua jenis, yang pertama mengukur aktivitas otak hidup selama proses kematian pada manusia. Kemudian dia juga mengamati perubahan yang terjadi di osilasi gamma pada tikus.
Hal ini artinya ada kemungkinan ketika meninggal, otak masih tetap bisa mengatur serta menjalankan respon biologisnya, dengan memutar memori penting yang paling melekat di ingatannya selama beberapa waktu tertentu.
“Saya pikir jika kita tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi di otak mereka, bahwa mereka mengingat momen-momen indah, meski sudah meninggal. Kita dapat memberi tahu keluarga-keluarga dan itu membangun perasaan hangat bahwa pada saat mereka terjatuh, ini bisa sedikit membantu untuk kembali bangkit,” katanya.(Leo)