Uji Coba Skema Baru Pembuangan Sampah Di 14 Lokasi
Pemerinta perlu mengadakan pendidikan khusus tentang skema baru ini
Hong Kong, BI [01/04] – Pemerintah mulai menguji skema sampah bayar sesuai penggunaan yang ditunda pada hari Senin di lebih dari selusin lokasi, sementara beberapa warga mengatakan pihak berwenang perlu mendidik masyarakat lebih banyak tentang kebijakan tersebut.
Uji coba skema pungutan sampah ini mencakup 14 lokasi di seluruh Hong Kong, termasuk blok perumahan publik dan swasta, pusat perbelanjaan, dan restoran. Peserta diberikan kantong sampah khusus secara gratis.
Salah satu lokasi yang dipilih adalah Lin Tsui Estate di Chai Wan, sebuah bangunan satu blok dengan sekitar 300 rumah tangga.
Seorang warga bermarga Law, mulai menggunakan tas yang telah ditentukan, mengatakan bahwa dia akan melanjutkan kebiasaannya memilah berbagai jenis sampah dan mendaur ulang sisa makanan.
Ia mengatakan kepada RTHK bahwa meskipun ini merupakan langkah awal yang baik untuk mempromosikan perlindungan lingkungan, pemerintah harus meningkatkan upaya pendidikannya.
“Harusnya ada petugas yang memberi penjelasan atau mendidik agar kita terbiasa,” ujarnya. “Mereka juga bisa memberikan panduan kepada warga untuk memilah berbagai jenis sampah. Itu akan lebih baik.”
Warga lainnya, bermarga Wong, mengatakan baik pemerintah maupun pengelola properti tidak berkomunikasi dengan warga yang tinggal di gedung tersebut mengenai kebijakan tersebut.
“Saya mengetahui [skema ini] dari televisi… Saya hanya mengikuti apa yang saya lihat di televisi,” katanya.
Dua panti jompo juga mengambil bagian dalam uji coba ini, termasuk Panti Jompo Kato yang dikelola swasta di Tuen Mun.
Godfrey Ngai, CEO Kato Holdings, mengatakan panti jompo tidak mungkin mengurangi sampah di sumbernya, mengingat banyaknya popok dan pembalut yang mereka gunakan.
Ia menambahkan bahwa tempat tersebut, yang biasanya menggunakan kantong sampah berukuran lebih besar yaitu 120 liter, akan menguji coba skema tersebut dengan kantong sampah berukuran 75 liter yang disediakan oleh pemerintah. Kantong prabayar tersedia dalam sembilan ukuran berbeda, mulai dari tiga liter hingga 100 liter.
“Kalaupun pemerintah memberi kami kantong sampah terbesar berkapasitas 100 liter, setiap kantong hanya bisa diisi 60 hingga 70 liter sampah,” ujarnya.
“Sampah yang biasanya dimasukkan ke dalam kantong berukuran 120 liter harus dibagi dan dimasukkan ke dalam dua kantong berukuran 100 liter, karena kami harus menyisakan ruang untuk mengikat kantong. Hal ini sangat meningkatkan biaya kami.”
Seorang manajer restoran San Po Kong mencatat bahwa kantong khusus yang digunakan untuk limbah makanan akan menimbulkan pengeluaran tambahan sebesar HK$6.000 setiap bulannya, namun mengatakan tidak ada rencana untuk membebankan beban keuangan tersebut kepada pelanggan.
Pemerintah mengatakan akan memantau dan menilai uji coba tersebut sebelum memutuskan langkah selanjutnya untuk skema tersebut, yang secara resmi dimulai pada bulan Agustus.[*]