Warga HK Meninggal di Osaka Akibat Wabah Necrotizing Fasciitis
Pemerintah desak warganya untuk mnggunakan masker saat berada di keramaian
Hong Kong, BI [05/03] – Saat ini, warga Hong Kong yang bepergian ke Jepang didesak untuk memakai masker, terutama saat mereka sedang berada di tempat-tempat yang ramai pengunjung. Hal itu terkait dengan adanya kasus kematian Hongkonger yang sedang berada di Osaka karena terinfeksi necrotizing fasciitis.
Necrotizing fasciitis disebabkan oleh infeksi streptokokus grup A, atau “penyakit pemakan daging” yang saat ini sedang terjadi lonjakan kasus sejak akhir tahun lalu.
Streptokokus grup A dapat ditularkan melalui tetesan atau kontak langsung dengan sekret pernapasan yang terinfeksi.
Dalam 11 minggu pertama tahun ini saja, sebanyak 335 kasus sindrom syok toksik streptokokus dilaporkan, jauh lebih tinggi dari rata-rata jumlah tahunan sebanyak 48 insiden selama enam tahun terakhir, menurut ahli mikrobiologi Universitas Hong Kong, Ho Pak-leung. .
“Saya yakin peningkatan kasus ini terkait dengan pelonggaran pembatasan sosial yang diterapkan untuk Covid-19,” kata Ho dalam program radio kemarin.
“Meskipun jumlah kasus mulai menurun pada bulan Maret, namun angka tersebut masih berada pada tingkat yang tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa puncak infeksi streptokokus grup A belum berlalu.”
Wabah seperti ini biasanya terjadi setiap lima hingga 10 tahun dan Hong Kong, dan pernah mengalami sejumlah besar kasus antara tahun 2011 dan 2017.
Meskipun risiko tertular streptokokus grup A diperkirakan tidak tinggi, Ho menyarankan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan saat bepergian ke luar negeri, terutama dengan memastikan perawatan luka yang tepat untuk mencegah komplikasi serius.
“Hal terpenting untuk mencegah penyakit ini adalah orang yang terluka selama perjalanan harus merawat lukanya. Karena orang-orang sedang santai selama perjalanan, mereka mungkin lupa membersihkan lukanya atau tidak menemui dokter tepat waktu,” Ho dikatakan.
“Masyarakat juga harus memakai masker di tempat keramaian. Namun tidak perlu selalu memakai masker selama perjalanan,” imbuhnya.
Departemen Kesehatan di Hong Kong mengatakan pasien yang menderita necrotizing fasciitis di Jepang akan diperiksa riwayat paparannya di Hong Kong dan Jepang.
Infeksi ini dapat menyebabkan demam berdarah, pneumonia, meningitis, atau bahkan sindrom syok toksik streptokokus yang serius. Meskipun tidak ada vaksin yang tersedia untuk infeksi ini, pengobatan yang efektif dengan antibiotik mungkin dilakukan.
Departemen Imigrasi menyatakan telah menerima permintaan bantuan dari keluarga pasien dan sedang berkoordinasi dengan Kantor Komisioner Kementerian Luar Negeri Tiongkok di Hong Kong dan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Osaka untuk mengatasi kejadian tersebut.[BI]