Aceh, BI – Para ilmuwan telah mengamati orangutan yang mengoleskan tanaman obat pada luka di wajahnya dalam upaya penyembuhan luka yang tampaknya berhasil, dan merupakan pertama kalinya perilaku seperti itu tercatat.
Primata sebelumnya pernah terlihat memakan tumbuhan atau menggosokkannya pada diri mereka sendiri. Perilaku ini menurut teori para ilmuwan dimaksudkan untuk menangkal penyakit atau ketidaknyamanan.
Namun pengobatan nyata yang terlihat oleh para peneliti di Indonesia pada tahun 2022, dan dilaporkan dalam jurnal Nature Scientific Reports pada hari Kamis, adalah pertama kalinya hewan liar terlihat mengoleskan tanaman obat pada lukanya.
Para ilmuwan sedang melacak orangutan jantan yang dijuluki Rakus di Taman Nasional Gunung Leuser di provinsi Aceh, Indonesia, ketika mereka melihat ada luka terbuka di wajahnya.
Tiga hari kemudian, mereka melihatnya sedang mengunyah daun tanaman merambat bernama Fibraurea tinctoria, yang terkenal dengan khasiat obatnya dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional setempat.
Orangutan tersebut “mulai mengunyah daunnya tanpa menelannya dan menggunakan jari-jarinya untuk mengoleskan sari tanaman dari mulutnya langsung ke luka di wajahnya,” kata penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Indonesia dan Jerman.
Saat lalat mulai hinggap di lokasi tersebut, Rakus “mengolesi seluruh luka dengan tanaman hingga daging merahnya [lukanya] seluruhnya tertutup bahan daun hijau”.
Keesokan harinya, Rakus terlihat memakan daun tanaman anggur itu lagi, dan seminggu kemudian lukanya menutup, kemudian sembuh tanpa ada tanda-tanda infeksi.
Studi tersebut menggambarkan perilaku tersebut sebagai “kasus perawatan luka aktif pertama yang didokumentasikan secara sistematis dengan spesies tanaman yang diketahui mengandung zat aktif biologis oleh hewan liar.”
Para peneliti mengatakan tidak mungkin untuk memastikan bahwa perilaku tersebut disengaja, namun fakta bahwa jus dan daun tersebut dioleskan berulang kali dan hanya pada luka menunjukkan bahwa Rakus sedang mencoba untuk mengobati lukanya.
Mereka berspekulasi bahwa orangutan tersebut mungkin saja tidak sengaja menemukan pengobatan tersebut, mungkin dengan terlebih dahulu mengunyah tanaman tersebut dan kemudian menemukan jus yang dapat meredakan rasa sakit ketika secara tidak sengaja menyentuhkannya pada luka.
Orangutan diketahui saling mempelajari keterampilan melalui observasi, namun para ilmuwan mengatakan mereka tidak memiliki catatan perilaku serupa dalam 21 tahun dan 28.000 jam observasi di area tersebut.
Namun Rakus telah pindah ke wilayah tersebut dari tempat lain, sehingga meningkatkan kemungkinan dia mempelajari teknik medis dari komunitas lain.
Pengamatan ini menambah banyak bukti tentang cara primata memanfaatkan tanaman untuk menjaga kesehatan, termasuk menelan daun utuh yang memiliki sifat antiparasit.
Di tempat lain di Indonesia, orangutan terlihat menggosokkan daun tanaman lain yang sudah dikunyah ke kulit mereka, kemungkinan untuk memanfaatkan sifat anti-inflamasinya.
Dan pada tahun 2022, para ilmuwan melaporkan tentang simpanse di Gabon yang terlihat mengoleskan serangga pada lukanya (AFP).[BI]