Kasus Keracunan Kerang Neurotoksik Kembali Terjadi
hati - hatilah dalam membeli kerang dan bersihkan dengan benar sebelum dimasak
Hong Kong, BI [06/05] – Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) Departemen Kesehatan (6 Mei) sedang menyelidiki kasus dugaan keracunan kerang neurotoksik yang menimpa seorang pria berusia 31 tahun.
Pasien mengalami muntah-muntah, pusing, penglihatan kabur, kelemahan umum dan kekakuan empat anggota badan sekitar 45 menit setelah mengkonsumsi siput laut dan mengisolasi babylon di rumah kemarin (5 Mei).
Ia mendatangi Departemen Kecelakaan dan Gawat Darurat Rumah Sakit United Christian pada hari yang sama dan tidak memerlukan rawat inap. Dia berada dalam kondisi stabil selama ini.
Investigasi awal mengungkapkan bahwa siput laut dan babylon isolasi dibeli dari kios makanan laut di Pasar Po Tat di Kwun Tong. Investigasi oleh CHP masih berlanjut.
“Toksin keracunan kerang neurotoksik adalah racun alami yang terkadang ditemukan pada kerang kerang. Racun ini stabil terhadap panas dan tidak dapat dihancurkan melalui pemasakan,” kata juru bicara CHP.
“Gejala keracunan kerang neurotoksik termasuk kesemutan pada bibir, mulut dan lidah, serta gangguan pencernaan seperti diare dan muntah. Gejalanya biasanya terjadi dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah konsumsi kerang,” tambah juru bicara tersebut.
Juru bicara tersebut mengingatkan masyarakat bahwa mereka harus segera mencari nasihat medis jika mereka mengalami gejala keracunan kerang neurotoksik, dan menyimpan sisa makanan untuk penyelidikan dan pengujian laboratorium.
Untuk mengurangi risiko keracunan kerang, masyarakat sebaiknya membali kerang dari toko makanan laut yang terpercaya dan berlisensi dan bersihkan kerang dengan keluarkan isi perut, gonad dan telur sebelum dimasak dan buang cairan masak sebelum dikonsumsi.
Selebihnya makanlah lebih sedikit kerang dalam satu kali makan dan jika muncul reaksi/ gejala keracunan setelah mengonsumsi kerang, segera dapatkan bantuan medis.[BI]