Daerah

Kecelakaan Bus Rombongan Study Tour Terjadi Lagi

Rius penolakan wisata sekolah sedang digaungkan, kecelakaan terjadi lagi, guru jadi korban

Jombang, BI [23/04] – Kecelakaan maut bus pariwisata kembali terjadi. Dalam waktu hampir bersamaan, ada dua kecelakaan di dua lokasi berbeda. Insiden pertama berlangsung di tol Jombang–Mojokerto pada Selasa (21/5) pukul 23.45.

Informasi yang dihimpun tim Jawa Pos Radar Jombang, kecelakaan itu menimpa bus yang membawa rombongan siswa SMP PGRI 1 Wonosari Malang. Akibatnya, guru pendamping dan kernet bus meninggal di lokasi kejadian. Lalu, 14 siswa mengalami luka-luka.

Kanit 3 PJR Polda Jatim AKP Yudhianto menjelaskan, kecelakaan itu terjadi di wilayah Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben. Kejadian nahas tersebut bermula saat bus pariwisata Bimorio W-7422-UP berjalan ke arah timur atau di jalur A. Bus itu disopiri Yanto, 32, warga Gembongan, Ponggok, Blitar. ’’Posisi bus dari arah Jogjakarta menuju Malang,” terangnya.

Sesampai di Km 694.600 A, bus tiba-tiba oleng ke kiri tak terkendali. Hanya dalam hitungan detik, bus menabrak truk nopol N 9674 UH yang mengangkut gerabah. Truk itu disopiri Arif Yulianto, 37, warga Lawang, Malang. ’’Diduga, sopir bus mengantuk hingga busnya oleng dan menabrak bagian belakang truk,” imbuhnya. Akibat tabrakan itu, bodi depan bus hancur dan menancap di bak truk.

Dari hasil analisis tim traffic accident analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim, bus melaju dengan kecepatan tinggi. “Sopir bus sempat tertidur sesaat sebelum kecelakaan,” terang Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim Kombespol Komarudin. Hal itu terlihat dari jejak rem sepanjang 69 meter sebelum tumbukan kedua kendaraan. Ada juga bekas pengereman sepanjang 188,2 meter sampai akhir kendaraan berhenti.

“Hal itu terlihat dalam bukti rekaman CCTV,” terangnya lagi.

Sekitar dua jam setelah kejadian itu, kecelakaan bus pariwisata terjadi di Lampung. Dilansir dari Radar Lampung, bus nahas tersebut membawa rombongan peserta study tour dari MIN 1 Pesisir Barat. Kecelakaan terjadi di ruas jalan lintas barat (jalinbar), tepatnya di Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, sekitar pukul 01.30 Rabu (22/5).

Bus yang mengalami kecelakaan tunggal itu rencananya menuju Bandar Lampung. Bus mengangkut 29 siswa dan 13 guru pendamping. Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut. Hanya ada 5 penumpang yang mengalami luka berat, 8 orang luka sedang, dan 29 lainnya luka ringan.

Dua insiden itu tak berselang lama dari kecelakaan bus Putera Fajar yang menewaskan 11 orang di Ciater, Subang, Sabtu (11/5) lalu. Sembilan di antara korban meninggal adalah siswa SMK Lingga Kencana Depok. Lalu, 1 guru pendamping dan 1 orang lagi merupakan warga setempat.

Sementara itu, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijawarno mengungkapkan, penataan ulang bus pariwisata memang terasa lambat. Seharusnya semua pihak bekerja sama agar PO bus diawasi. ”Apalagi, sekarang ini momen liburan,” terangnya.

Dia juga menyoroti penegakan hukum pada kasus kecelakaan bus Putera Fajar. Hingga kini, hanya sopir bus yang ditetapkan sebagai tersangka. Polisi belum menyentuh pengusaha PO bus. ”Seharusnya Polda Jabar belajar dari Polres Batang dan Polres Jambi yang bisa memerkarakan penyedia jasa angkutan,” tegasnya. (idr/riz/bin/yan/c7/oni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.