Ragam

Ini Kepanjangan dan Kisah di Balik QR Code

Jakarta, BI [21/07] – KODE QR atau QR Code kini digunakan secara luas di berbagai tempat, baik sebagai moda pembayaran, petunjuk lokasi, atau bahkan untuk memperlihatkan daftar menu di restoran. Kepopuleran kode berbentuk kotak-kotak ini meroket sejak pandemi COVID-19 yang mendorong sistem โ€œtanpa sentuhanโ€ untuk meminimalisir penyebaran virus.

Meski semakin popular dan semakin banyak digunakan, nyatanya tidak banyak orang yang tahu asal usul Kode QR atau kepanjangannya.

Dilansir IFL Science, QR merupakan singkatan dari โ€œQuick Responseโ€ atau โ€œRespon Cepatโ€. Sistem kode ini dikembangkan 30 tahun lalu, pada 1994 oleh Masahiro Hara dan timnya di DENSO, sebuah pabrikan Jepang yang terlibat dalam pengembangan teknologi barcode.

Perusahaan tersebut didekati oleh pabrik mobil yang mengeluh bahwa barcode tidak lagi sesuai dengan kebutuhan karena masing-masing hanya dapat menampung sekira 20 karakter informasi. Ketika inventaris perusahaan mobil semakin bertambah, kotak-kotak mereka memerlukan banyak kode batang, yang sangat tidak efisien bagi tenaga kerjanya.

Hara, yang saat ini menjadi chief engineer di DENSO, mendapat inspirasi ketika sedang melihat papan permainan Go. Dia merasa terkejut dengan dengan banyaknya informasi yang dapat dikodekan dalam bentuk tersebut.

โ€œKami sudah membuat pembaca barcode selama 10 tahun, jadi kami punya pengetahuannya. Saya melihat ke papan dan berpikir cara batu-batu tersebut disusun di sepanjang kisi-kisiโ€ฆ bisa menjadi cara yang baik untuk menyampaikan banyak informasi pada saat yang bersamaan,โ€ kata Hara kepada Guardian pada 2020.

Kode QR terbukti sukses besar di dunia pabrik mobil Jepang, namun Hara terkejut dengan banyaknya penerapan lain dari penemuannya, termasuk pembayaran keuangan dan pelacakan infeksi selama pandemi COVID-19.

โ€œSaya sangat senang bahwa ini telah digunakan untuk membantu meningkatkan keselamatan masyarakat. Pada 1994 kami fokus pada penggunaannya dalam perekonomianโ€ฆ kami tidak pernah menyangka akan digunakan untuk hal seperti ini,โ€ tambah Hara.

Kode QR standar dapat menyimpan hingga 7.089 karakter numerik, 4.296 karakter alfanumerik, 2.953 byte biner, atau 1.817 karakter kanji โ€“ jauh lebih banyak informasi daripada kode batang sederhana. Bahkan jika kodenya terdistorsi atau dikaburkan, pemindai masih dapat memahaminya, sehingga sangat praktis di dunia nyata yang tidak dapat diprediksi.

Hara mempunyai ambisi untuk mengembangkan mahakaryanya. Berbicara di Ahmedabad Design Week 4.0 pada Januari 2023, dia mengisyaratkan bahwa dia sedang dalam proses mengembangkan Kode QR 2.0.

โ€œSaya sedang dalam proses menemukan kode QR baru. Namun, ini akan memakan waktu. Berbeda dengan versi saat ini, sistem kode baru akan memiliki warna dan mungkin berbentuk persegi panjang, bukan bentuk persegi saat ini,โ€ kata inverter tersebut pada acara tersebut.

โ€œKode QR (quick respon) baru akan didesain sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan lebih banyak informasi dibandingkan desain saat ini,โ€ tambahnya. (dka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.