Perketat Keamanan Asia Pacifik,Indonesia dan Australia Bekerjasama
Hong Kong, BI [29/08] – Indonesia dan Australia menandatangani perjanjian pertahanan baru pada hari Kamis [29 Agustus], dengan kesepakatan akan kerjasama lebih erat untuk melawan ancaman keamanan di kawasan Asia-Pasifik.
Pakta tersebut, yang diumumkan bulan ini, ditandatangani selama kunjungan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles ke Indonesia minggu ini dan mencakup ketentuan untuk latihan gabungan dan penempatan pasukan ke masing-masing negara.
Kedua negara telah berupaya untuk meningkatkan hubungan keamanan dalam menghadapi meningkatnya titik api di kawasan tersebut termasuk Laut Cina Selatan, tempat beberapa negara mengklaim kedaulatan atas pulau-pulau dan jalur air yang disengketakan.
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto menggambarkan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Australia-Indonesia sebagai “tonggak bersejarah”.
“(Kesepakatan) itu dilakukan bersama dalam upaya meningkatkan kerja sama untuk saling membantu mengatasi berbagai ancaman keamanan dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik,” katanya dalam konferensi pers pada hari Kamis.
Prabowo menekankan bahwa perjanjian itu bukanlah pakta militer atau aliansi militer, seraya menambahkan bahwa ia berharap untuk menjalin hubungan yang lebih kuat dengan Australia di masa mendatang.
Marles mengatakan pakta tersebut merupakan perjanjian pertahanan paling penting antara kedua negara, dan menyebutnya sebagai “perjanjian tingkat perjanjian”.
“Kita akan melihat interoperabilitas yang jauh lebih besar antara pasukan pertahanan kita, kemampuan untuk beroperasi dari negara masing-masing,” kata Marles.
Pakta tersebut pertama kali diresmikan ketika presiden terpilih Prabowo, yang akan menggantikan Presiden Joko Widodo pada bulan Oktober, mengunjungi Canberra minggu lalu.
Kedua negara akan mengadakan latihan militer gabungan di Jawa Timur pada bulan November, yang melibatkan hampir 2.000 personel militer.
Latihan tersebut, yang akan melibatkan latihan udara, darat, laut, dan siber, akan menjadi “latihan terbesar yang akan dilakukan Australia di luar negara tahun ini,” kata Marles.[BI]