TAIPEI, BI [12/08] – Pemimpin kaukus Partai Progresif Demokratik (DPP) Wu Szu-Yao meminta pemerintah Tiongkok untuk menarik tuntutan agar Taiwan menerima prinsip “satu Tiongkok”.
Pemerintah Daerah Administratif Khusus (SAR) Makau telah meminta Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Taipei setempat untuk menandatangani surat komitmen “satu Tiongkok” guna menempatkan personel diplomatik baru. Taiwan menolak, sehingga seorang diplomat tidak dapat memperoleh visa yang sesuai untuk memasuki SAR, lapor CNA.
Sebagai tanggapan, Dewan Urusan Daratan (MAC) Taiwan mempertimbangkan untuk menutup kantor tersebut atau mempekerjakan staf lokal untuk menangani urusan konsuler, serupa dengan kantor Taiwan di Hong Kong.
Wu menyatakan penyesalannya atas permintaan Tiongkok dan menekankan bahwa Taiwan dan Tiongkok tidak tunduk satu sama lain. Tidaklah pantas atau dapat diterima bagi personel diplomatik mana pun untuk menandatangani komitmen yang ditetapkan oleh Partai Komunis Tiongkok, katanya.
Wu mengatakan pemaksaan politik ini akan berdampak negatif pada layanan bagi warga negara Taiwan dan ekspatriat di Makau dan menghambat pertukaran antara Taiwan dan Makau. Ia berharap situasi tersebut tidak akan menyebabkan penutupan kantor tersebut.[BI/TN]