Tetap Berangkat ke Jepang, Warga HK Tak Gentar Dengan Ancaman Gempa
Hong Kong, BI [13/08] – Meski ada peringatan aktivitas seismik di Jepang, sejumlah pelancong Hong Kong memilih untuk melanjutkan perjalanan terjadwal mereka ke negara kepulauan itu.
Keputusan untuk melanjutkan perjalanan ini diambil setelah pemerintah Hong Kong pada hari Senin [12/08] menyarankan warga yang bepergian ke Jepang untuk tetap waspada, menyusul gempa berkekuatan 7,1 skala Richter yang melanda pulau selatan Kyushu minggu lalu.
Badan meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan langka tentang peningkatan risiko “gempa besar” yang terjadi dalam waktu dekat di sepanjang Palung Nankai, zona seismik yang dapat berdampak pada kota-kota besar seperti Osaka, Wakayama, dan Shizuoka.
Namun, di Bandara Internasional Hong Kong pada hari Selasa, banyak penumpang yang berangkat ke tujuan seperti Tokyo dan Osaka, tampaknya tidak terpengaruh oleh peringatan tersebut. Sambil mengakui kekhawatiran mereka, para pelancong ini menyatakan tekad untuk melanjutkan perjalanan mereka, setelah mengambil langkah proaktif untuk memastikan keselamatan mereka.
“Saya telah melihat laporan tentang kemungkinan gempa bumi dahsyat sebesar 80% di sepanjang Palung Nankai, dan potensi hingga 230.000 korban jiwa dalam skenario terburuk,” kata Tn. Wong, seorang penumpang dalam perjalanan ke Tokyo. “Tentu saja, saya khawatir tentang keselamatan saya, tetapi situasi di negara ini tampaknya tidak terlalu buruk saat ini, jadi saya tetap melanjutkan rencana saya.”
Untuk mengurangi risiko, Wong dan rekan-rekannya telah mengunduh aplikasi pemantauan cuaca dan gempa bumi Jepang, yang menyediakan informasi waktu nyata tentang lokasi dan besarnya gempa, serta lokasi tempat perlindungan darurat. Mereka juga mencatat detail kontak kedutaan besar Tiongkok di Jepang dan Departemen Imigrasi Hong Kong, jika mereka memerlukan bantuan jika terjadi krisis.
“Aplikasi peringatan ini dapat langsung memberi tahu kami tentang situasi yang berkembang, dan memberikan panduan tentang tindakan tanggap yang diperlukan,” jelas Wong, memamerkan aplikasi tersebut di telepon pintarnya.[bi]