Digital Empowerment For Indonesian Migrant Workers
Hong Kong, BI [22/09] – Rangkaian kumparan academi yang diadakan beberapa tahap berakhir pada pertemuan offline yang digelar pada Minggu, 8 September 2024. Pukul: 10.00 – 13.30 HKT di Conference Hall, Hong Kong Science and Technology Park, Sha Tin.
Kumparan Academy berkolaborasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Hong Kong dengan tema “Digital Empowerment for Indonesia Migran Workers” yang disponsori oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Seperti diketahui, sebelum acara offline, kumparan academi ini telah mengadakan pelatihan secara online. Yang diadakan pada 11 dan 25 Agustus serta 1 September. Dalam pertemuan pertama, dalam pelatihan yang diikuti lebih dari 200 peserta ini membahas tentang mini project yang pertama tentang membuat akun media sosial.
Caranya dengan menentukan tujuan pembuatan akun. Personal branding/online shop sesuai dengan tujuan. Tulis di bio yang menggambarkan tujuan akun serta membuat deskripsi singkat yang menarik serta informatif.
Pada mini project yang kedua tentang membuat konten promosi. Yang mencakup tiga hal: Tips transfer uang secara aman dan mudah ke kampung halaman. Cara kelola keuangan selama bekerja di luar negeri. Dan konten hiburan soal suka dan duka gajian di luar negeri.
Bagi peserta yang mengikuti pelatihan ini, bisa ikut mini project. Yang akan memperebutkan total hadiah 24 juta yang disponsori oleh BRI.
Dari 20 peserta yang terjaring dalam mini project ini akan diambil 3 pemenang mini project pertama dan 3 pemenang mini project kedua.
Untuk acara offline sendiri dihadiri oleh Konjen RI HK Yul Edison, Arifin Asydad (Editor in Chief Kumparan), Aji Surya (Former Indonesian Deputy Ambassador to Cairo), Ikhwanul Habibi (Vice President Content Strategy & Innovation Kumparan) dan dipandu oleh host Winda Dwi Astuti (Corporate Communication Manager Kumparan).
Konjen RI HK, Yul Edison dalam sambutannya mengatakan bahwa di Hong Kong ini terutama penduduknya yang hanya setengah juta jiwa, 86% menggunakan medsos untuk mengisi waktu luang. Berkomunikasi serta mencari informasi. Medsos paling banyak digunakan adalah whatsApp yg menduduki peringkat pertama paling banyak digunakan dengan 80%, disusul FB dan instagram. Dengan persentase 75% dan 70%.
Konjen RI HK juga berharap, dengan adanya pelatihan ini, para PMI bisa mendapat bekal yang baik untuk menatap kehidupan di masa yang akan datang.
“Selamat mengikuti sesi terakhir pelatihan ini. Semoga mendapat bekal yang baik untuk menatap kehidupan,” Konjen RI HK berharap kepada para peserta pelatihan offline tersebut.
Sementara, Selaku editor in Chief Kumparan, Arifin Asydad dengan adanya kumparan academi ini berharap “Semoga teman-teman PMI bisa menemukan potensi. Kemudian bisa melanjutkan kepada aktualisasi dirinya. Syukur-syukur akhirnya sukses. Untuk mencapai sukses itu jalannya panjang. Tidak ada kesuksesan yang hanya dilakukan secara instan.kesuksesan biasanya dilakukan secara bertahap,” katanya.
Sementara itu, Ikhwanul Habibi dalam materinya “mencari tambahan dengan memanfaatkan tehnologi digitalisasi dan kreatifitas” menyampaikan bahwa bermain medsos indikatornya antara lain: konten menarik, baru, unik, figur terkenal, berguna untuk publik, kedekatan.
“Berguna untuk publik disini contohnya, membuat konten keseharian di Hong Kong, teman-teman di Indonesia yang ingin pergi ke Hong Kong ingin tahu, bagaimana keseharian di Hong Kong, hari libur di Hong Kong juga,” jelasnya.
Hero konten, berisi tentang publik (yang dibutuhkan orang), solutif (memberikan solusi) serta emosi.
Aji juga memberikan contoh-contoh konten sederhana. Namun banyak diminati orang-orang untuk melihatnya. Seperti santo suruh, konten sederhana. Orang yang mau disuruh apa saja, es dawet iseng JJ, cara membuat minuman. Ryan ojol dll.
Sebagai pemateri terakhir, Aji Surya, atau biasa dipanggil pak Haji ini menyampaikan materinya tentang “Jalan menuju kesuksesan bagi pekerja wanita”.
“Kita jauh-jau pergi meninggalkan keluarga itu pasti nyari cuan, bagaimana supaya bermanfaat dalam jangka panjang, harus ditabung. Jangan dikirim semuanya,” ujar pak Haji.
Di akhir acara ini diumumkan para pemenang mini project 1 dan 2. Para pemenangnya antara lain . Pemenang mini project 1 pemenang pertama Anisa Kholifatul mendapatkan uang Rp.8.000.000, Sementara Nunuk Margiati dan Yuska Dwi Pitaloka sebagai finalis. Masing-masing mendapatkan uang sebesar Rp. 2.000.000.
Sementara pemenang project kedua adalah Mitha Aprilia berhak atas uang Rp.8.000.000 dan Diani Anggarawati serta Diana Prabandari. Masing-masing mendapatkan Rp.2.000.000 dari BRI.
Menurut Diani, finalis project kedua mengucap syukur dan terimakasih. Dengan waktu yang singkat, bersyukur bisa menang. Walaupun hanya menjadi finalis. “Alhamdulillah. Dengan waktu yang singkat untuk membuat video konten. Bersyukur bisa menang, walaupun hanya menjadi finalis,” ungkap wanita asal Kendal ini.
Acara ini diakhiri dengan foto bersama dengan para peserta pelatihan yang sudah mengikuti 4 tahapan workshop.(esti)