Korban Topan Yagi Di Vietnam Capai 127 Orang Yang Tewas
Lebih dari 59.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka di provinsi Yen Bai
Hong Kong, BI [10/09] – Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka pada hari Selasa [10 September] karena banjir besar yang melanda wilayah Vietnam utara setelah di terjang Topan Yagi, sementara jumlah korban tewas meningkat menjadi 127.
Yagi melanda Vietnam sejak hari Sabtu dengan membawa angin berkecepatan lebih dari 149 kilometer per jam dan hujan lebat yang menyebabkan banjir yang belum pernah terjadi selama beberapa dekade, demikian menurut penduduk setempat.
Lebih dari 59.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka di provinsi Yen Bai, kata otoritas setempat pada hari Selasa, setelah banjir menenggelamkan hampir 18.000 rumah.
Banjir di Hanoi telah mencapai tingkat yang belum pernah terlihat sejak 2008, media pemerintah melaporkan, mengutip seorang pejabat senior setempat, dan peramal cuaca telah memperingatkan bahwa lebih banyak lagi yang diperkirakan akan terjadi di pusat bersejarah kota tersebut.
Phan Thi Tuyet, 50 tahun, yang tinggal di dekat Sungai Merah yang meluap dan mengalir deras yang mengalir melalui ibu kota, mengatakan bahwa dia belum pernah mengalami banjir setinggi itu.
“Saya kehilangan segalanya, semuanya hilang,” katanya kepada AFP, sambil memegang erat kedua anjingnya saat dievakuasi dengan perahu, bersama dengan warga lain yang rumahnya terendam banjir.
“Saya harus pergi ke dataran tinggi untuk menyelamatkan nyawa kami. Kami tidak dapat membawa perabotan apa pun. Semuanya terendam air sekarang.”
Topan di wilayah tersebut terbentuk lebih dekat ke pantai, menguat lebih cepat, dan bertahan di daratan lebih lama karena perubahan iklim, menurut sebuah studi yang diterbitkan pada bulan Juli.
Topan Yagi merobohkan jembatan, merobek atap bangunan, merusak pabrik, dan memicu banjir dan tanah longsor yang meluas.
Bagian utara negara itu, yang berpenduduk padat dan merupakan pusat manufaktur utama bagi perusahaan teknologi global termasuk Samsung, terkena dampak parah, dengan banjir di kota Yen Bai mencapai rekor tertinggi, kata para ahli meteorologi.
Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan banjir dan tanah longsor untuk 401 komune di 18 provinsi utara.
Selain korban tewas dan hilang, banjir dan tanah longsor juga telah melukai sedikitnya 752 orang, kata pejabat di kementerian pertanian pada hari Selasa. (AFP)(BI)