Tafakur Alam Bersama Di Rumah Pancasila
Hong Kong, BI [09/09] – Berbicara tentang alam pedesaan semua orang pasti terbayang uasana yang sejuk dengan pepohonan yang rindang, kicauan burung yang terbang kesana kemari, suara gemericik aliran air sungai yang jernih, serta indahnya panorama alam yang membuat orang nyaman hidup di desa.
Meskipun jauh dari perkotaan bukan berarti tinggal di desa itu sulit. Bisa saja kehidupan di pedesaan itu juga bisa lebih baik daripada di perkotaan.
Di Hong Kong pun ada desa seperti di Indonesia. Sebuah komunitas yang bernama Rumah Pancasila yang didirikan dengan tujuan untuk menjalin silaturahmi terhadap sesama anggota, dan melakukan hal positif seperti mengikuti pameran UMKM yang kebanyakan dari mereka mahir dalam membuat olahan berbahan dasar daging sapi, contohnya bakso.
Rumah Pancasila berdiri pada tanggal 23 Februari 2019 dengan ketuanya Selin. Sampai saat ini komunitas Rumah Pancasila sudah berusia 4 tahun lebih.
Sebagai ketua grup Rumah Pancasila, Selin mengatakan bahwa liburan kali ini ingin bersilaturahim dengan teman-teman PMI yang ada di Hong Kong. Dengan menyediakan tempat yang jauh dari kata bising, sebuah tempat yang mampu memberikan rasa tenang dan nyaman.
Dengan Rumah yang terletak di kampung yang dikelilingi oleh kebun dengan berbagai macam tanaman yang bisa kita manfaatkan sebagai sayuran.
“Terimakasih buat teman-teman yang sudah bersedia hadir. Semoga kalian tidak bosan, dan yang terpenting tali silaturahmi kita harus tetap terjalin. Rumah Pancasila terbuka buat teman-teman semua. Jika ingin istirahat atau sekedar main di sini kami persilahkan”, ujar nenek satu cucu yang berasal dari Malang ini.
Bertempat di Rumah Pancasila, beberapa teman PMI mengisi waktu luangnya. Didukung oleh tempatnya yang asri, maka ada sekitar 20 orang PMI yang suka memanfaatkan waktu liburnya untuk bernostalgia dengan kampung halamannya dengan memetik hasil kebun.
Banyak sekali hasil kebun, diantaranya ada daun singkong, daun kelor, petai Cina, terong, daun pandan, jantung pisang dan masih banyak lagi.
Para anggota Rumah Pancasila dengan senang gembira berkumpul. Usai berkebun, lalu bersama-sama mempersiapkan menu untuk dimasak dan dimakan bersama sebagai menu makan siangnya.
Mereka membuat botok, sayur asem, tempe, juga bakso. Sungguh hidangan yang membuat kita ingat kampung halaman. Tak lupa pula, Selin dan teman-teman membuat kuliner pie susu sebagai oleh-oleh mereka pulang.
“Makanan yang dibikin dengan cinta, hasilnya pasti nikmat”, kata Mami Yuli yang sejak pukul 9:00 pagi sudah berada di Rumah Pancasila.
Walaupun untuk sampai di Rumah Pancasila para tamu dibutuhkan waktu yang lama namun semua yang datang kesana merasa rata – rata puas. Dan ingin kembali lagi ke sana untuk menikmati keindahan, kenyamanan, dan ketenangan di daerah Yuenlong tersebut.
Seperti diungkapkan Ade misalnya. Ia sangat bahagia. Bisa ikut silaturahmi ke Rumah Pancasila untuk pertama kalinya.
“Kapan mau kesini lagi mba, pokoknya aku nomer satu daftar. Tempatnya enak, jauh dari keramaian dan kita bisa melihat hamparan sawah, kebun juga tanah lapang. Yang sebelumnya belum pernah saya temui di sini”, ungkapnya ibu satu anak yang sudah 20 tahun di Hong Kong ini.
Memang tidak bisa dipungkiri, dengan kita refreshing sejenak, bisa melupakan kepenatan dalam bekerja selama enam hari kerja. Jadi bisa melupakan pekerjaan kita dalam sehari, sudah menjadikan energi positif untuk hari esok.(esti)