Diskusi Peningkatan Kerjasam KJRI dan Tenaga Kerja Terampil
Diskusi dan perkenalkan konsul baru KJRI
Hong Kong, BI [19/10] – Sebuah diskusi yang digelar KJRI dalam upaya meningkatkan kerjasama antara KJRI, Pekerja Terampil dan Keimigrasian antara Indonesia dan Hong Kong. Acara diskusi diadakan di Ramayana Hall , KJRI-HK, Causeway Bay. Pada hari Jumat, 18/10 pukul 17:30-19:30 HKT.
Hadir dalam kesempatan ini Mr Toni dari Inacham, Mr Ringgo Wong, Ibu Lily dari APPTKTI, para staff KJRI-HK, Dharmawanita persatuan, Mandiri, BRI serta perwakilan dari berbagai organisasi yang ada di Hong Kong.
Dalam sambutannya kali ini Kojen RI untuk Hong Kong dan Makau, Yul Edison mengatakan bahwa perwakilan Indonesia di Luar negeri di manapun berada yang jumlahnya lebih dari 130 mempunyai tugas-tugas utama.
“Tugas-tugas utama diplomasi yang prioritasnya adalah : peningkatan diplomasi ekonomi, perlindungan warga negara Indonesia dan juga mengenai terkait isu-isu perbatasan. Terutama perwakilan-perwakilan kita yang berada di wilayah/negara perbatasan langsung dengan Indonesia”, jelasnya.
Dalam acara ini diperkenalkan Staff KJRI-HK yang baru, antara lain: Konsul Ketenagakerjaan, Ibu Tantri Darmastuti, Konsul Imigrasi Bapak Febby Wilson Sayuti, Konsul Muda Imigrasi Bapak Johny Tunggul.
Usai perkenalan dilakukan sesi tanya jawab tentang ketenagakerjaan dan juga imigrasi.
Sam Djauhari dari Berita Indonesia kali ini menanyakan tentang paspor elektronik kapan bisa diwujudkan. Karena bulan Agustus sudah dilaunching. Selaku konsul imigrasi Febby menjelaskan bahwa E-paspor sudah bisa dimiliki oleh warna negara Indonesia yang memiliki ID Hong Kong.
“Sudah bisa, hanya perbedaannya di biaya, jadi jika paspor biasa itu HK$200, sedangkan E-paspor HK$350. Dan pastinya jika E-paspor lebih efisien. Kita tidak perlu ngantri”, tambahnya.
Acara diskusi ditutup dengan makan malam bersama yang diiringi alunan musik.(esti)