Hati Hati Buat Konten Di Rumah Majikan, Bisa Dipecat
PRT membagikan video bersama anak majikan atau orang tua asuhnya dianggap melanggar privasi
Hong Kong, BI [29/10] – Baru – baru ini ada sebuah unggahan di grup Facebook lokal “Hong Kong Moms” yang akhirnya memicu diskusi hangat mengenai privasi dan peran pembantu rumah tangga asing di media sosial.
Unggahan tersebut merinci penemuan mengejutkan seorang perempuan bahwa pembantu rumah tangganya telah merekam dirinya dan anaknya saat bekerja, kemudian membagikan video-video ini di TikTok—sebuah platform yang saat ini dilarang di Hong Kong, yang menyarankan penggunaan VPN untuk menerobos pembatasan.
Perempuan itu, yang menceritakan pengalamannya, menjelaskan bagaimana ia mengetahui tentang video-video tersebut dari seorang teman yang juga bekerja sebagai pembantu. Teman ini memberitahunya tentang konten TikTok tersebut dan merekomendasikan untuk mencari tagar #ofwhk untuk unggahan serupa.
Untungnya, pembantu rumah tangga tersebut setuju untuk menghapus semua video yang menampilkan rumah dan anak-anak perempuan tersebut. Meskipun perempuan itu menemukan beberapa konten yang bermanfaat—seperti resep dan kiat-kiat membersihkan—ia menyatakan kekhawatiran tentang sifat tidak pantas dari beberapa unggahan, khususnya yang melibatkan anak-anak dan orang tua.
“Saya ingin menekankan pentingnya saling menghormati dan menghargai privasi orang lain,” tulisnya, mendesak para pembantu untuk berkomunikasi dengan atasan mereka sebelum mengunggah di media sosial. Unggahan ini telah menerima banyak komentar, yang mencerminkan berbagai perspektif tentang masalah ini.
Banyak komentator menyuarakan sentimen bahwa privasi adalah yang terpenting, terutama yang menyangkut anak-anak.
Seseorang secara individu berkomentar bahwa meskipun foto sesekali untuk dibagikan dengan keluarga mungkin dapat diterima, gagasan untuk merekam di dalam rumah seseorang tanpa izin adalah tindakan yang invasif. Kekhawatiran muncul tentang potensi risiko yang terkait dengan berbagi konten pribadi secara daring, terutama yang berkaitan dengan keselamatan dan privasi anak-anak.
Kontributor lain menyoroti bahwa hubungan antara atasan dan pembantu harus melibatkan komunikasi yang jelas mengenai penggunaan media sosial. “Daripada bertanya atau mengunggah di sini, Anda dapat menetapkan aturan dan peraturan di dalam rumah Anda dan mendiskusikannya dengan pembantu Anda secara langsung,” saran mereka, yang menekankan hak atasan untuk menetapkan batasan.
Diskusi tersebut juga mengungkapkan adanya perbedaan pendapat mengenai tanggung jawab pembantu rumah tangga. Beberapa peserta merasa bahwa pembantu harus benar-benar mematuhi ekspektasi privasi dari atasan mereka, dengan menyatakan bahwa merekam anak-anak atau mengunggah konten yang terkait dengan rumah tangga tanpa izin tertulis tidak dapat diterima.
Seorang pengguna menyatakan bahwa mereka harus memberhentikan pembantu karena alasan yang sama, yang menggarisbawahi keseriusan beberapa keluarga dalam menangani pelanggaran privasi ini.
Sebaliknya, yang lain menunjukkan bahwa beberapa atasan mungkin mengizinkan pembantu untuk membagikan konten tertentu, yang menyiratkan bahwa dinamika hubungan setiap atasan-pembantu dapat sangat bervariasi. Variabilitas ini dapat menyebabkan kesalahpahaman jika pedoman yang jelas tidak ditetapkan sejak awal.
Insiden tersebut menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang implikasi media sosial dalam lingkungan rumah tangga. Seiring dengan semakin meluasnya penggunaan platform seperti TikTok, potensi pelanggaran privasi di rumah-rumah pribadi pun meningkat.
Banyak komentator menekankan bahwa pembantu harus fokus pada tanggung jawab utama mereka daripada terlibat dalam aktivitas media sosial yang dapat membahayakan kepercayaan atasan mereka.
Seorang pembantu berbagi perspektifnya, dengan menyatakan bahwa ia membuat keputusan sadar untuk tidak mengunggah konten apa pun yang menampilkan atasannya atau anak-anak mereka secara daring. Pilihan ini mencerminkan meningkatnya kesadaran di antara beberapa pembantu tentang perlunya menjaga profesionalisme dan menghormati privasi.[BI]