Jakarta, BI [11/10] – Dilansir dari Ideapod pada Jumat (11/10), terdapat enam perilaku umum yang biasanya ditampilkan oleh orang-orang yang tetap menjaga selera humor mereka seiring bertambahnya usia:
- Mampu Menertawakan Diri Sendiri
Orang yang memiliki selera humor yang kuat di usia lanjut cenderung memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menertawakan diri sendiri.
Mereka tidak lagi terlalu khawatir tentang kesalahan atau kekurangan yang mereka miliki.
Alih-alih merasa malu atau tertekan, mereka melihat kelemahan dan kesalahan sebagai bagian dari perjalanan hidup yang tak terhindarkan.
Humor yang mereka gunakan untuk menertawakan diri sendiri menunjukkan bahwa mereka memiliki harga diri yang sehat dan tidak terlalu serius dalam menghadapi kehidupan.
Mampu menertawakan diri sendiri adalah tanda seseorang telah mencapai kedewasaan emosional.
Mereka tidak lagi menganggap diri mereka sebagai pusat dunia, dan hal ini memungkinkan mereka untuk mengambil perspektif yang lebih ringan terhadap situasi yang sulit.
Alih-alih menjadi defensif ketika berhadapan dengan kesalahan, mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk tertawa dan belajar.
2. Memiliki Perspektif Positif dalam Situasi Sulit
Orang yang menjaga selera humornya hingga usia tua sering kali mampu melihat sisi humor bahkan dalam situasi yang sulit.
Ketika menghadapi tantangan atau kesulitan, mereka memiliki kemampuan untuk menemukan momen-momen lucu yang memberikan kelegaan emosional.
Humor mereka tidak hanya menjadi pelarian, tetapi juga cara untuk mengatasi stres dan ketegangan.
Dalam banyak kasus, humor menjadi alat coping yang sangat efektif. Orang yang humoris tahu bahwa dengan melihat sisi ringan dari sesuatu yang serius, mereka bisa mengurangi dampak emosional negatif yang mungkin ditimbulkan oleh situasi tersebut.
Mereka menyadari bahwa humor adalah senjata ampuh untuk menjaga kesehatan mental, bahkan dalam menghadapi masalah yang tampaknya sulit diatasi.
3. Tidak Mudah Tersinggung
Seiring bertambahnya usia, mereka yang memiliki selera humor yang baik cenderung menjadi lebih toleran dan tidak mudah tersinggung.
Mereka memahami bahwa banyak hal dalam hidup tidak bisa dikendalikan, dan mereka memilih untuk tidak membiarkan hal-hal kecil mengganggu keseimbangan emosional mereka.
Humor membantu mereka melepaskan ekspektasi yang tidak realistis dan menerima kenyataan dengan lebih lapang.
Orang yang tidak mudah tersinggung memiliki pemahaman yang mendalam tentang perbedaan antarindividu.
Mereka bisa menerima humor dalam berbagai bentuk, termasuk humor yang kadang-kadang menyerempet perbedaan pandangan atau pengalaman.
Mereka tahu kapan harus menertawakan sesuatu dan kapan harus bersikap serius, tanpa merasa perlu untuk selalu mempertahankan pandangan mereka.
4. Mampu Menghidupkan Suasana dengan Humor
Orang yang menjaga selera humor seiring bertambahnya usia sering kali menjadi sumber kebahagiaan dan keceriaan dalam pergaulan sosial.
Mereka memiliki kemampuan alami untuk menghidupkan suasana dengan humor, membuat orang di sekitar mereka merasa nyaman dan terhibur.
Mereka tahu cara menggunakan humor dengan bijak untuk meredakan ketegangan, mencairkan suasana yang canggung, atau sekadar membawa senyum di wajah orang lain.
Kemampuan ini tidak hanya membuat mereka disukai banyak orang, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih hangat dan harmonis.
Humor yang mereka miliki sering kali inklusif, artinya mereka tidak menggunakan humor untuk merendahkan atau mempermalukan orang lain.
Sebaliknya, humor mereka adalah alat untuk menyatukan dan membangun kedekatan.
5. Fleksibel dalam Beradaptasi dengan Perubahan Zaman
Orang yang humoris sering kali memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman.
Mereka mampu tertawa tentang perbedaan antara generasi mereka dan generasi yang lebih muda tanpa merasa tertinggal atau tidak relevan.
Humor menjadi cara mereka untuk menerima perbedaan dengan penuh sukacita, bukan dengan sikap kritis atau merendahkan.
Mereka yang fleksibel dalam humor mampu mengubah perspektif mereka seiring perubahan zaman, teknologi, dan budaya.
Mereka tidak terjebak dalam nostalgia yang berat, tetapi sebaliknya, mereka merangkul humor baru yang muncul dari fenomena zaman modern.
Fleksibilitas ini menunjukkan bahwa mereka memiliki pikiran yang terbuka dan tidak kaku terhadap perbedaan.
6. Menggunakan Humor Sebagai Penghubung Antar Generasi
Orang yang tetap humoris di usia lanjut juga sering kali menggunakan humor sebagai alat untuk terhubung dengan generasi yang lebih muda.
Mereka menyadari bahwa humor adalah bahasa universal yang dapat melintasi batas usia, budaya, dan pengalaman hidup.
Dengan humor, mereka dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan anak-anak, cucu, atau bahkan teman-teman yang jauh lebih muda.
Humor menjadi alat bagi mereka untuk berbagi pengalaman hidup dengan cara yang ringan dan menyenangkan.
Ini juga menjadi jembatan yang menghubungkan mereka dengan generasi yang berbeda, memungkinkan terjadinya percakapan yang lebih terbuka dan tidak kaku.
Mereka memahami bahwa meskipun setiap generasi memiliki tantangan dan dinamika yang berbeda, humor selalu menjadi benang merah yang menyatukan manusia.
Kesimpulan
Selera humor yang tetap terjaga seiring bertambahnya usia adalah tanda kecerdasan emosional, ketahanan mental, dan kemampuan untuk menjalani hidup dengan perspektif positif.
Orang-orang yang mampu menjaga humor mereka biasanya lebih mampu menertawakan diri sendiri, tidak mudah tersinggung, dan memiliki kemampuan untuk menghidupkan suasana.
Mereka juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan menggunakan humor sebagai alat untuk menjalin hubungan dengan generasi yang lebih muda.
Dengan humor, hidup menjadi lebih ringan dan bermakna, bahkan di tengah tantangan yang dihadapi seiring bertambahnya usia.[BI]