Internasional

Bawang Bombay McDonald’s Telah Memakan Korban Nyawa

Washington, BI [15/11] – Pejabat kesehatan federal melaporkan pada hari Rabu [13 November] bahwa wabah keracunan makanan E. coli yang terkait dengan bawang bombay yang disajikan pada hamburger Quarter Pounder McDonald’s telah membuat sedikitnya 104 orang sakit di 14 negara bagian Amerika, yang mengakibatkan 34 orang dirawat di rumah sakit.

Tragisnya, satu orang di Colorado meninggal dunia, dan empat orang lainnya mengalami komplikasi parah yang terkait dengan penyakit ginjal.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat bahwa penyakit tersebut dilaporkan antara tanggal 12 September dan 21 Oktober, dengan jumlah kasus tertinggi di Colorado (30), diikuti oleh Montana (19), Nebraska (13), dan New Mexico (10).

Kasus tambahan tercatat di Missouri, Utah, Wyoming, Kansas, Michigan, dan beberapa negara bagian lainnya, yang menunjukkan masalah yang meluas.

Investigasi mengungkapkan bahwa bawang bombay yang disajikan pada Quarter Pounders kemungkinan merupakan sumber wabah tersebut. Taylor Farms, pemasok produk pertanian yang berbasis di California, telah mengeluarkan penarikan kembali bawang bombay yang mungkin terkait dengan situasi tersebut.

Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mendeteksi jenis bakteri E. coli yang menghasilkan racun berbahaya dalam satu sampel bawang bombay yang ditarik, jenis tersebut tidak cocok dengan jenis yang menyebabkan penyakit tersebut.

Sebagai tanggapan terhadap wabah tersebut, McDonald’s menghapus Quarter Pounders dari menu di beberapa negara bagian selama hari-hari awal penyelidikan. Perusahaan tersebut kemudian mengidentifikasi pemasok bawang bombay alternatif dan telah kembali menyajikan burger tersebut di restoran yang terdampak.

FDA telah menyatakan bahwa tampaknya tidak ada masalah keamanan pangan yang berkelanjutan di tempat-tempat McDonald’s terkait dengan wabah ini. Namun, jenis bakteri E. coli yang terlibat biasanya menyebabkan sekitar 74.000 infeksi di AS setiap tahun, yang mengakibatkan lebih dari 2.000 rawat inap dan sekitar 61 kematian.

Gejala infeksi E. coli biasanya muncul dalam waktu satu hingga dua hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, termasuk demam, muntah, dan diare parah, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Infeksi ini menimbulkan risiko khusus terhadap anak kecil, sehingga memerlukan perhatian medis segera.[BI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.