Kesehatan

Ciri-Ciri, Efek Meminum Susu Basi dan Cara Mengatasi

Jakarta, BI [14/11] – Sebagian besar susu yang beredar di pasaran umumnya adalah susu yang sudah dipasteurisasi. Proses pasteurisasi berguna untuk mematikan berbagai jenis bakteri di susu yang menjadi penyebab penyakit, seperti bakteri E. coli, Listeria, dan Salmonella. Dengan begitu, susu dapat disimpan lebih lama dan dipasarkan secara luas.

Namun, susu dapat kembali terpapar bakteri saat kemasannya dibuka dan dibiarkan dalam suhu ruangan. Bakteri-bakteri tersebut akan berkembang biak sampai akhirnya menyebabkan susu basi.

Tanda susu basi bisa terdeteksi dari bau, rasa, tekstur, dan warnanya yang berubah. Saat susu mulai basi, baunya menjadi asam dan tengik. Rasanya juga berubah menjadi agak masam akibat asam laktat yang diproduksi oleh bakteri. Makin lama, susu basi akan berlendir, menggumpal, dan berwarna kuning kusam.

Perlu diingat bahwa susu basi tidak bisa dikonsumsi layaknya yoghurt. Pasalnya, susu basi mengandung bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Sementara itu, yoghurt dibuat melalui fermentasi susu menggunakan bakteri probiotik tertentu, seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.

Dengan kata lain, susu basi adalah minuman yang tidak layak konsumsi sedangkan yoghurt merupakan produk fermentasi susu yang aman dan menyehatkan tubuh.

Efek Minum Susu Basi

Minum 1 atau 2 teguk susu basi tanpa sengaja biasanya tidak berbahaya. Namun, mengonsumsinya dalam jumlah sedang atau banyak dapat menyebabkan keracunan makanan. Beberapa gejala keracunan akibat minum susu basi adalah: mual, muntah-muntah, pusing kepala, sakit perut yang melilit dan diare.

Efek buruk setelah minum susu basi biasanya memang tidak langsung muncul, melainkan baru terjadi setelah beberapa jam atau beberapa hari mengonsumsinya. Gejala ini umumnya bersifat ringan dan bisa membaik dengan sendirinya dalam waktu 48 jam. Namun, kondisi ini tetap harus ditangani dengan benar agar Anda terhindar dari bahaya dehidrasi dan infeksi yang mungkin terjadi.

Penanganan Minum Susu Basi

Bila Anda tidak sengaja minum susu basi dan mengalami gejala-gejala seperti di atas, inilah pertolongan pertama yang bisa dilakukan:

– Biarkan perut tenang sejenak dengan tidak mengonsumsi makanan apa pun sampai merasa lapar lagi.
– Perbanyak minum air putih atau air kelapa untuk mencegah dehidrasi akibat muntah-muntah dan diare.
– Konsumsi makanan yang cenderung hambar, rendah lemak, dan mudah dicerna untuk sementara waktu, seperti bubur, biskuit, roti, atau buah pisang.
– Hindari mengonsumsi produk susu, kafein, alkohol, nikotin, makanan berlemak, atau makanan berbumbu kuat untuk sementara waktu.

– Istirahatlah dari aktivitas Anda sampai benar-benar sembuh.
– Bila efek samping minum susu basi masih berlanjut, misalnya diare atau muntah terus-menerus, Anda memerlukan obat-obatan, seperti attapulgite untuk meredakan diare, probiotik untuk memperkuat bakteri baik di usus, dan cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi.

Pada intinya, penting untuk selalu memeriksa tanda-tanda susu basi sebelum diminum walaupun tanggal kedaluwarsanya masih lama. Jika susu sudah terasa basi, jangan mengonsumsinya.[BI/Allodr]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.