InternasionalKriminal

Pemuda China Bunuh 8 Mahasiswa/wi Karena Tak Lulus dan Bergaji Kecil Saat Magang

17 korban luka-luka di Sekolah Kejuruan Wuxi. Pelaku melakukan kejahatan karena tak puas dan belum terima ijazah

Jiangsu, BI [17/11] – Sekitar pukul 18.30 pada hari Sabtu tanggal 16, di Sekolah Kejuruan dan Teknik Teknologi Wuxi di Provinsi Jiangsu, terjadi insiden penikaman yang membabi buta hingga sebabkan 8 orang tewas dan 17 orang luka-luka.

Biro Keamanan Umum Kota Wuxi Yixing mengumumkan pada malam yang sama bahwa tersangka Xu Moujin ditangkap di tempat. Foto-foto yang diposting online menunjukkan banyak orang yang ditusuk dan tergeletak di tanah, dengan noda darah di tanah.

Siswa lain melewati tempat kejadian dengan cepat, tampak panik. Rekaman seorang pria bersenjatakan pisau menikam siswa secara acak di sekolah terungkap. Fotografer berada kurang dari 10 meter dari orang lain pada saat itu.

Video yang diposting online menunjukkan bahwa pria yang menggunakan pisau itu mengejar para siswa sesuka hati, dan pejalan kaki melarikan diri dengan panik di dekat jalan yang dia lewati. Salah satu pria tersebut ditusuk dan didorong ke tanah untuk beberapa saat, tetapi untungnya dia bangkit dan berlari jauh.

Ketika si pembuat onar mendekat ke kamera, dia tampak jelas membawa pisau di tangannya. Di bagian lain, pelaku diduga melarikan diri ke jalur taman bermain dan dikepung banyak orang.

Seseorang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menerkam lawan dan berhasil menundukkan pelaku penikaman dan menyerahkannya pada pihak berwajib.

Setelah penyelidikan awal, ditemukan bahwa tersangka Xu Nan yang berusia 21 tahun adalah lulusan perguruan tinggi tahun 2024. Karena dia gagal dalam ujian dan tidak menerima ijazah, serta tidak puas dengan gaji magang, dia kembali ke sekolah untuk melampiaskan kekesalannya.

Setelah ditangkap, dia mengakui kejahatannya. Polisi juga menyebutkan bahwa mereka melakukan segala upaya untuk merawat korban luka, menangani dampaknya, dan menyelidiki kasus tersebut.

Berdasarkan pesan yang ditinggalkan tersangka yang beredar di Internet, ia mengatakan telah bekerja 16 jam sehari, namun mendapatkan gaji tetap, tidak ada jasa uang lembur.

Selain itu, pihak sekolah menolak mengeluarkan ijazah sehingga mengakibatkan ia gagal lulus . Dia juga menulis, “Saya berharap kematian saya dapat mendorong kemajuan undang-undang perburuhan.

Berdasarkan pemberitaan online, seorang pelajar yang mengetahui kejadian tersebut mengatakan bahwa mereka mendengar ada tindak penghilangan nyawa di rerumputan dengan cara menikam orang dengan pisau.

Diduga ada tujuh korban, salah satunya adalah pelajar yang ditikam sebanyak enam kali dan telah ditutup dengan kain putih. Pasca kejadian tersebut, para mahasiswa asrama yang ada di kampus merasa resah dan khawatir pembunuhnya akan masuk ke asrama dan membunuh orang.

Saat peristiwa berlangsung beberapa siswa bersembunyi di asrama mereka dan memblokir pintu dengan lemari.[BI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Lihat Juga Berita Ini :
Close
Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.