DaerahNasional

Kaleidoskop Bencana Alam Indonesia: Erupsi Gunung Berapi, Banjir, dan Longsor

Jakarta, BI [28/12] – Sepanjang 2024, BNPB mencatat 1.478 kejadian bencana melanda sejumlah daerah di Inonesia. Sebanyak 363 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut dan 52 orang dinyatakan hilang.

Total 783 orang korban luka-luka akibat bencana itu dengan 405.946 orang mengungsi dan jutaan lainnya terdampak bencana. Bencana itu juga menyebabkan puluhan ribu rumah rusak. Selain itu, merusak 463 fasilitas pendidikan, 44 fasilitas kesehatan, dan ratusan tempat ibadah.

Basarnas mempertebal kekuatan personel yang bersiaga secara penuh sehingga dapat mengurangi risiko masyarakat terdampak bencana gunung meletus. Khususnya terhadap tujuh gunung berapi yang saat ini berstatus awas dan siaga.

”Kami sudah punya skemanya dan mereka di lapangan dievaluasi setiap hari,” kata Kepala Basarnas Kusworo seperti dilansir dari Antara, Rabu (11/12).

Berdasar data tingkat aktivitas gunung api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM sampai Rabu (11/12), dilaporkan ada enam gunung api yang berstatus siaga dan satu berstatus awas.

Gunung yang berstatus siaga Gunung Awu (Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara), Gunung Ibu (Pulau Halmahera, Maluku) Gunung Iya (Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur), Gunung Karangetang – Gunung Lokom (Sulawesi Utara), dan Gunung Merapi (Jawa Tengah – DI Jogjakarta). Selanjutnya Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang terhitung sejak Senin (4/11) dini hari ditetapkan berstatus awas.

Kusworo mengungkapkan, sudah mengerahkan personel ke wilayah gunung api yang aktivitasnya sedang meningkat. Adapun jumlah personel Basarnas yang bersiaga di lokasi mencapai puluhan orang. Mereka berasal dari Kantor SAR di daerah setempat atau daerah terdekat lainnya.

”Bisa lebih jumlahnya ketika kondisi meningkat karena kami juga bekerja sama dengan potensi SAR seperti BPBD, TNI, Polri, relawan, di daerah tersebut,” ujar Kusworo.

Dia menegaskan, khusus untuk personel Basarnas, sudah dipersiapkan supaya bisa bersiaga secara penuh. Setiap hari memantau kondisi bukaan kawah gunung api menggunakan drone dan berpatroli darat menyusuri radius zona bahaya erupsi dan juga zona aman yang sudah dipetakan Badan Geologi Kementerian ESDM.

Jenderal bintang tiga TNI Angkatan Udara tersebut mencontohkan upaya pemantauan udara dan partoli darat ini seperti yang sedang dilakukan Kantor SAR Maumere. Mereka masih bersiaga di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, memasuki hari ke-38 pasca erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Basarnas memastikan semua warga di Flores Timur sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki sudah dievakuasi ke zona aman mulai dari radius 8 – 10 kilometer sebagaimana yang disiapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Geologi Kementerian ESDM.[JP/BI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.