Rekam Jejak Korban Tewas Akibat Pendakian Di HK Tahun 2024

Hong Kong, BI [31/12] – Pada tahun 2024, Hong Kong mengalami total kematian tragis sedikitnya 19 orang akibat pendakian, yang merupakan kelanjutan dari tren penurunan insiden tersebut selama dua tahun terakhir karena menurunnya antusiasme pendakian di daerah tersebut. Mayoritas korban tewas, sembilan orang, berusia antara 60 dan 69 tahun, mencerminkan distribusi usia dari tahun-tahun sebelumnya.

Terutama, dua kecelakaan fatal terjadi tahun ini di Leung Tin Au di Tuen Mun Great Canyon, sementara Lion Rock telah mengalami kematian akibat jatuh selama beberapa tahun berturut-turut, yang menjadi pengingat bagi para pendaki untuk berhati-hati.

Pada bulan Januari, seorang kakak beradik, berusia 57 dan 55 tahun, tenggelam di Tai Tau Chau di Shek O setelah kakak beradik tersebut tersapu ke laut, sementara seorang pria berusia 62 tahun pingsan saat berlari di Tuen Mun dan kemudian dinyatakan meninggal. Pada bulan Februari, seorang pria berusia 80 tahun pingsan di Sir Cecil’s Ride, meninggal tak lama setelah sampai di rumah sakit, dan seorang pria asing berusia 34 tahun pingsan di Perkemahan Nam Shan di Pulau Lantau, tidak dapat bertahan hidup meskipun telah mendapatkan perawatan darurat.

Pada bulan Maret, seorang pria berusia 36 tahun jatuh saat mendaki MacLehose Trail di Sai Kung, kemudian muntah dan kehilangan kesadaran sebelum meninggal di rumah sakit; pria lainnya, berusia 47 tahun, pingsan karena diduga terkena sengatan panas selama acara orienteering di Ma On Shan, dan seorang pria berusia enam puluhan hilang di Pulau Lamma, dengan jasadnya kemudian ditemukan, diyakini akibat terjatuh.

Pada bulan Mei, seorang pengunjung berusia 37 tahun meninggal karena jatuh dari ketinggian saat mendaki Lion Rock dan meninggal karena luka-lukanya setelah diterbangkan ke rumah sakit, sementara seorang pria berusia 62 tahun hilang saat mendaki dan ditemukan meninggal di dekat Penfold Hill.

Pada bulan Juni, seorang pria berusia 56 tahun tersesat di Sai Kung dan meninggal di rumah sakit setelah ditemukan keesokan harinya. Pada bulan Juli, seorang pria berusia 61 tahun ditemukan meninggal setelah jatuh ke dalam selokan dekat Lei Yue Mun saat mendaki, dan pada bulan Agustus, seorang petugas Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi berusia 46 tahun pingsan karena diduga terkena sengatan panas saat mengumpulkan sampel tanaman di Tai Mo Shan. Pada bulan September, seorang pria berusia 71 tahun, yang hilang selama dua minggu, ditemukan meninggal di dekat Fu Tei Au.

Pada bulan Oktober, seorang pria berusia 67 tahun dilaporkan hilang di Tuen Mun; jasadnya kemudian ditemukan di dalam lubang yang dalam. Bulan Desember sangat tragis, dengan seorang pria berusia 63 tahun meninggal karena sengatan lebah saat mendaki di Pat Sin Leng, seorang pria berusia 69 tahun pingsan di Sai Kung dan tidak selamat meskipun dirawat di rumah sakit, dan seorang pria berusia 61 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di Bendungan Timur Waduk High Island, yang kemudian meninggal di rumah sakit.

Terakhir, pada tanggal 29 Desember, seorang wanita berusia 61 tahun terjatuh saat mendaki di Ngau Ngak Shan dan meninggal setelah upaya penyelamatan, bersama dengan seorang pria asing berusia 34 tahun yang pingsan saat berkemah di Perkemahan Nam Shan di Pulau Lantau dan tidak selamat.

Menjelang akhir tahun, pihak berwenang mencatat bahwa jumlah kematian terkait pendakian telah menurun dari 27 pada tahun 2022 dan 20 pada tahun 2023, yang mencerminkan tren yang lebih luas yang konsisten dengan menurunnya aktivitas pendakian pascapandemi.[BI]