Hong Kong

PRT Filipina Derita Kanker, Dipecat dan Kehilangan Asuransi

Hong Kong, BI [18/01] – Sebuah inisiatif penggalangan dana telah muncul untuk mendukung seorang pekerja rumah tangga Filipina yang didiagnosis menderita kanker payudara, dan mendapatkan pemecatan tanpa alasan yang sah hingga hilang hak asuransinya.

Situasi Noelyn Patricio Arzaga telah menjadi gambaran tantangan yang dihadapi oleh banyak pekerja rumah tangga asing di Hong Kong, khususnya terkait akses ke layanan kesehatan.

Noelyn, yang awalnya didiagnosis dengan kanker payudara stadium dua, mendapati kondisinya memburuk ke stadium tiga karena perawatan yang tertunda. Selama cuti karena alasan medis, majikannya bersikeras agar ia terus bekerja, yang akhirnya menyebabkan pemecatannya. Setelah pemecatan tersebut, Noelyn kehilangan haknya atas layanan kesehatan publik setempat, yang menyebabkan biaya perawatannya meroket dari HK$80 per sesi menjadi HK$5.100—kenaikan 63 kali lipat, melampaui upah minimum kota untuk pekerja rumah tangga, yang sebesar HK$4.990 per bulan.

Betty Yung Ma Shan-yee, ketua Asosiasi Pemberi Kerja Pembantu Rumah Tangga Luar Negeri Hong Kong, mengakui kompleksitas yang menyelimuti kasus tersebut tetapi tidak mau berkomentar lebih lanjut. Ia memperingatkan para pemberi kerja agar tidak memberhentikan pekerja yang sakit, karena tindakan tersebut berpotensi melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Diskriminasi Disabilitas.

Situasi ini telah menarik perhatian pada nasib pekerja migran, yang sering merasa tertekan untuk memprioritaskan kebutuhan pemberi kerja mereka daripada kesehatan mereka.

Kelompok advokasi melaporkan pola insiden serupa yang meresahkan, di mana para pekerja diberhentikan karena masalah kesehatan, khususnya kanker. Para pekerja ini menghadapi pilihan yang sulit: mencari perawatan medis yang diperlukan atau mematuhi tuntutan pemberi kerja mereka untuk mempertahankan pekerjaan dan visa mereka.

Kampanye penggalangan dana ini bertujuan untuk meringankan beban keuangan Noelyn saat ia mempersiapkan diri untuk sesi kemoterapi berikutnya. Meskipun keadaannya sangat buruk, ia menghadapi tantangan tambahan berupa kurangnya fasilitas medis yang memadai di negara asalnya, Filipina, yang membuat ketergantungannya pada sistem perawatan kesehatan Hong Kong semakin kritis.[*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.