24 Orang Keracunan Poon Choi Di Sha Tin
Hong Kong, BI [04/02] – Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) Departemen Kesehatan saat ini sedang menyelidiki klaster keracunan makanan yang melibatkan 24 orang yang menghadiri acara kumpul-kumpul Tahun Baru Imlek dengan sekitar 100 peserta.
Insiden yang dilaporkan pada tanggal 4 Februari tersebut mengungkapkan bahwa mereka yang terkena dampak, yang terdiri dari 13 pria dan 11 wanita berusia antara 3 dan 76 tahun, mengalami gejala seperti demam, sakit perut, diare, dan muntah 10 hingga 20 jam setelah mengonsumsi makanan pada tanggal 31 Januari.
Dari orang-orang yang terkena dampak, empat orang mencari pertolongan medis, tetapi tidak ada yang memerlukan rawat inap.
Investigasi awal oleh CHP menunjukkan bahwa orang-orang tersebut telah mengonsumsi poon choi yang dipasok dan disiapkan oleh Kafe Kam Sha Kok, yang berlokasi di No. 9-12, Cooked Food Stall, G/F, Sha Kok Estate, Sha Tin.
Staf dari CHP dan Pusat Keamanan Pangan (CFS) dari Departemen Kebersihan Pangan dan Lingkungan telah melakukan investigasi menyeluruh di kafe tersebut, memeriksa proses memasak dan praktik kebersihan makanan. Mereka juga telah mengumpulkan sampel makanan dan lingkungan untuk pengujian.
Temuan awal CFS menunjukkan bahwa makanan yang dimaksud disiapkan terlalu jauh sebelumnya dan disimpan pada suhu yang tidak tepat. Akibatnya, CFS telah menginstruksikan kafe untuk berhenti memasok poon choi yang diduga dan melakukan pembersihan dan disinfeksi menyeluruh di tempat tersebut. Selain itu, panduan tentang peningkatan praktik keamanan dan kebersihan makanan telah diberikan kepada operator dan staf kafe.
Investigasi oleh CHP dan CFS sedang berlangsung, dan pihak berwenang memperingatkan bahwa jumlah orang yang terkena dampak dapat meningkat.
Seorang juru bicara CHP menekankan pentingnya kebersihan makanan dan lingkungan selama musim perayaan, dengan menyatakan, “Sementara beberapa orang mungkin menyiapkan makan malam reuni keluarga, yang lain mungkin memilih poon choi untuk dibawa pulang.
Poon choi yang didinginkan harus dijaga pada suhu 4 derajat Celsius atau lebih rendah, dan saat mengumpulkan dan mengangkutnya, pastikan suhunya tetap di atas 60 derajat Celsius. Sebelum dikonsumsi, sebaiknya dipanaskan ulang hingga mencapai suhu inti minimal 75 derajat Celsius.”[BI]
