Dinkes Identifikasi Peningkatan Angka ODGJ Di Ponorogo

Ponorogo, BI [17/02] – Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mencatat peningkatan jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) pada 2024 dibanding tahun sebelumnya, yakni dari 1.670 penderita ODGJ berat pada 2023 menjadi 1.940 kasus pada 2024.

Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (P2PTM Keswa) Dinkes Ponorogo, Atis Wahyuni, Minggu, menyebut jumlah tersebut melebihi prevalensi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

Dari total penderita, mayoritas didiagnosis mengidap skizofrenia dan psikotik akut.

“Naik 270 jiwa dari tahun sebelumnya, sebagian besar masuk kategori akut atau skizofrenia,” ujar Atis.

Menurut dia, peningkatan kasus ini dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari genetik hingga tekanan psikososial akibat kondisi ekonomi dan konflik keluarga.

“Genetik memang masih jadi faktor, tapi sekarang bergeser. Tekanan dalam keluarga, masalah pekerjaan, hingga pola asuh juga bisa menyebabkan stres yang berdampak pada kesehatan jiwa,” jelasnya.

Dari data yang ada, mayoritas penderita ODGJ di Ponorogo berusia di atas 35 tahun.

Namun, tren peningkatan juga mulai terlihat pada kelompok usia remaja.

“Usia 15-17 tahun juga mulai menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir,” tambah Atis.

Ia menekankan bahwa perspektif terhadap kesehatan jiwa kini lebih luas.

Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 28/2024, aspek spiritual dan emosional juga menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan mental, yang turut memengaruhi sistem imun tubuh.

“Kesehatan jiwa dan raga tidak bisa dipisahkan. Jika jiwa sehat, maka berpengaruh pada hormon dan kondisi fisik seseorang,” pungkasnya.[BI]