Karya Pekerja Migran Terpajang Di Embracing Life’s Transition HK
Hong Kong, BI – Dream Catcher Training Programme telah sukses mengadakan lomba yang berjudul “Embracing Life’s Transition” atau Merangkul Tansisi Kehidupan. Dengan kategori puisi, seni rupa/fotografi dan kategori video essai.
Kali ini penyelenggara mengusung tema perjalanan hidup dari seorang pekerja migran. Dari manusia biasa, sehingga bisa mengubah hidupnya menjadi seseorang yang berguna, bermanfaat di kehidupannya. Dari perjalanan hidupnya tersebut bisa bernilai dan berdaya.
Lomba ini terbuka untuk para pekerja migran di Hong Kong. Lomba yang sudah ditutup dari bulan Desember 2024 ini telah diumumkan para juara. Antara lain juara kategori photo juara 1, Suciwati diikuti Evelyn Mata Lamag dan Neni Suryani. Masing-masing juara 2 dan 3. Serta dua finalis Reyka Rachman dan Wiyanti Erna.
Kategori puisi juara 1 direbut oleh Divina Orpilla Molina, Jonesa Basa Uñada (juara 2) dan Bra Gatan, Marivic Patli (juara 3)
Art kategori juara 1 Jane Alaveran,Johna Rose L Pasporte (juara 2) dan Iluminada Asis Palcorin (juara 3)
Kategori video, juara1 , Naseha, juara 2, Puji Mariana dan juara 3, Bra Tonette Rodriguez Albo.
Para pemenang berhak atas uang tunai HKD800, HKD300,HKD150 dan sertifikat. Masing-masing untuk juara 1, 2 dan 3.
Dan untuk pemberian hadiah dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 9 Februari 2025. Sekaligus pada acara pembukaan Pameran Seni Embracing Life’s Transisi. Dihadiri sekitar 50 orang, acara ini berlangsung meriah, dan juga diliput oleh Televisi dari Filiphina. Di sinilah pameran karya terbaik para pekerja migran dipajang. Pameran ini berlangsung dari tanggal 8-22 Februari 2025. Bertempat di G/F The Centre, 99 Queen’s Rd, Central, Hong Kong.
Dalam pameran ini karya-karya para pekerja rumah tangga berbakat yang berbagi kisah unik mereka saat mereka merangkul peluang, tantangan, dan perubahan hidup dipamerkan.
Pengunjung pameran berasal dari warga lokal ataupun para turis dari berbagai negara.
Suciwati, peraih juara 1 kategori photo mengungkapkan rasa senangnya bisa mendapatkan pencapaian yang luar biasa. “Senang banget, merasa dihargai, sebuah pencapaian yang tidak terbayangkan. Dan masih harus banyak belajar lagi. Saya berharap, semoga ke depannya lebih banyak lagi PMI yang ikut kompetisi ini. Karena saya yakin mereka pasti punya foto ataupun video yang bagus-bagus,” ujar wanita asal Malang ini.
Sementara itu, Evelyn, juara 2 kategori photo yang berasal dari Filipina ini mengungkapkan dari jepretan fotonya dengan pose menekuk tubuhnya dengan lentur memiliki arti yakni, “Saya mulai menyerap prinsip-prinsip spiritual, praktik meditasi, dan apa pun yang membantu saya menyelaraskan diri dengan jati diri saya yang sebenarnya. Sekarang, dengan menjalani hidup dalam meditasi, saya menyadari hakikat sejati saya, bahwa kita adalah jiwa, yang tinggal sementara di dalam tubuh kita. Kita semua adalah bagian tak terpisahkan dari Yang Maha Kuasa. Kita hanya bisa benar-benar bahagia dan puas ketika kita melayani Tuhan”, ungkapnya dengan jelas.
Migran Domestic Worker (MDW) atau pekerja rumah tangga adalah anggota kunci masyarakat Hong Kong. Karena mereka mendukung keluarga dengan melakukan tugas-tugas rumah tangga dan merawat anggota keluarga, memungkinkan pencari nafkah untuk bekerja dengan tenang.
Namun, MDW juga menghadapi banyak tantangan, seperti merindukan keluarga mereka sendiri di negara asal, hambatan bahasa, dan perbedaan budaya, yang mempengaruhi kesehatan mental mereka.
Sebagai anggota penting dari komunitas, MDW ingin menyoroti kekhawatiran kesehatan mental MDW dan mempromosikan kesejahteraan mental. Melalui pameran ini, tujuannya adalah untuk membagikan cerita dan bakat MDW yang berpartisipasi dalam kompetisi seni Embracing Life’s Transitions 2024.
MDW Recharge Hub dibuat bersama oleh tim peneliti dari Chinese University of Hong Kong dan MDW, dengan tujuan mempromosikan kesehatan mental MDW.(esti)
