Kemendes Gandeng Muslimat NU BAngun Desa Inklusif
Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal

Jakarta, BI [14/02] – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menggandeng Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk bersinergi mewujudkan pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.
“Sinergi antara Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal bersama Muslimat NU adalah jembatan yang kokoh untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Menteri Desa dan PDT (Mendes PDT) Yandri Susanto sebagaimana dikutip dari keterangan di Jakarta, Jumat.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jawa Timur pada Kamis (13/2).
Lebih lanjut Mendes Yandri menjelaskan sinergitas antara Kemendes PDT dan Muslimat NU bernilai penting dalam pemberdayaan perempuan, khususnya di sektor pembangunan sosial dan ekonomi.
Ia pun menyampaikan bahwa pemberdayaan itu tidak hanya memberikan manfaat bagi perempuan, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan dan berkelanjutan.
Selain itu, kata Mendes Yandri, pemberdayaan perempuan juga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan karena perempuan memiliki kemampuan yang baik berkenaan dengan kualitas pendidikan, kesehatan, dan mata pencaharian di dalam rumah tangga.
Hal itu telah disampaikan Mendes saat hadir memberikan arahan dalam agenda Kongres ke XVIII Muslimat NU yang digelar di Kota Surabaya, Kamis (13/2).
Berikutnya, dia menegaskan partisipasi perempuan dalam pembangunan desa dan kepeloporan perempuan untuk ketahanan pangan tetap harus berada di ruang budaya desa, dengan menghormati hasil cipta warga desa yang telah diwariskan turun temurun.
Ia kemudian berharap agar pemerintah desa mengakomodasi kepentingan masyarakat dan tidak boleh ada diskriminasi berdasarkan gender serta marginalisasi di desa. Peran perempuan, lanjutnya, sangat penting bagi pembangunan desa, bukan sekadar pelengkap.[BI]