Kopi Atau Teh Yang Lebih Banyak Kandungan Kafeinnya?

Jakarta, BI [18/02] – Kopi vs teh sering dibandingkan dan dianggap “seteru” dalam hal kandungan kafein dan efeknya pada tubuh.
Jika memang harus diadu, kopi vs teh, tentu akan banyak yang mengira kopi selalu lebih tinggi kafeinnya, tetapi ternyata daun teh sebenarnya mengandung lebih banyak kafein dibanding biji kopi.
Kok bisa seperti itu ya? Ini penjelasannya.
Dilansir dari sebuah penelitian di Journal of Food Science, daun teh kering memiliki 3-5% kafein, sedangkan biji kopi hanya mengandung 1-2% kafein.
Namun, saat diseduh, kopi tetap memiliki lebih banyak kafein dibandingkan teh.
Kenapa Secangkir Kopi Lebih Tinggi Kafeinnya?
Perbedaan utama ada pada proses penyeduhan. Kopi biasanya diseduh dengan 10 gram bubuk kopi per 180 ml air, sedangkan teh hanya menggunakan sekitar 2-3 gram daun teh per 180 ml air.
Selain itu, suhu penyeduhan juga berpengaruh. Kopi diseduh dengan air panas 90-96C, yang lebih efektif mengekstrak kafein.
Sementara itu, teh biasanya diseduh dengan suhu lebih rendah, sekitar 70-85C, sehingga kafein yang larut lebih sedikit.
Mengutip dari sebuah artikel di Harvard T.H. Chan School of Public Health, secangkir kopi mengandung 95-200 mg kafein, sedangkan teh hitam hanya sekitar 40-90 mg dan teh hijau sekitar 30-50 mg.
Ini menjelaskan kenapa kopi lebih cepat membuat mata melek dibanding teh.
Jenis Teh dan Kandungan Kafeinnya
Meskipun secara umum teh lebih rendah kafein dibanding kopi, ada beberapa jenis teh yang mengandung kafein cukup tinggi.
Teh hitam: 40-90 mg per cangkirTeh hijau: 30-50 mg per cangkirTeh putih: 15-30 mg per cangkirMatcha: 60-80 mg per cangkir
Dikutip dari penelitian di Journal of Caffeine Research, matcha memiliki kafein lebih tinggi dibanding teh biasa karena seluruh daun teh dikonsumsi dalam bentuk bubuk.
Efek Gula pada Kopi dan Teh
Banyak orang menambahkan gula ke kopi atau teh untuk menambah rasa. Namun, konsumsi gula berlebihan bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan energi yang drastis.
Dilansir dari American Heart Association, konsumsi gula tambahan sebaiknya tidak lebih dari 25 gram (6 sendok teh) per hari untuk wanita dan 36 gram (9 sendok teh) per hari untuk pria.
Sementara itu, mengutip dari Harvard Medical School, kopi dan teh tanpa gula memberikan manfaat kesehatan lebih baik karena tidak meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.
Sebaiknya Minum Kopi dan Teh dengan Gula atau Tidak?
Jika ingin mendapatkan manfaat maksimal, kopi dan teh sebaiknya dikonsumsi tanpa gula atau dengan pemanis alami seperti madu atau stevia.
Jika tetap ingin menambahkan gula, sebaiknya tidak lebih dari 1-2 sendok teh per cangkir untuk menghindari efek negatifnya.
Efek Kafein pada Tubuh
Kafein bekerja dengan menghambat reseptor adenosin, yaitu senyawa yang membuat tubuh merasa lelah. Selain itu, kafein juga meningkatkan dopamin dan adrenalin, yang membantu meningkatkan fokus dan energi.
Namun, efek ini bisa berbeda pada setiap orang. Dikutip dari Mayo Clinic, faktor genetika, berat badan, dan toleransi tubuh dapat memengaruhi bagaimana seseorang merespons kafein.
Jadi, Kopi atau Teh, Mana yang Lebih Baik?
Jika butuh energi instan, kopi adalah pilihan terbaik karena kandungan kafeinnya lebih tinggi per cangkir. Namun, jika ingin efek yang lebih stabil dan tidak membuat gelisah, teh bisa menjadi alternatif yang lebih baik.
Ternyata kopi vs teh bukanlah masalah besar karena memiliki keunggulan masing-masing dalam hal kafein, pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan toleransi tubuh terhadap kafein.***