PRT Datangkap Setelah Bayi Asuhnya Derita Luka Bakar

Hong Kong, BI [06/03] – Seorang pembantu rumah tangga asal Filipina ditangkap atas dugaan penganiayaan anak di Sha Tin setelah menerima laporan dari orang tua yang menunjukkan bahwa anak mereka menderita luka bakar akibat air panas.
Sang ayah menceritakan kejadian tersebut dan mengunggah foto di Facebook yang memperlihatkan tubuh yang sebagian bengkak dan lengan kanan bayinya yang berusia satu tahun terluka, dengan kulit yang mengelupas.
Dalam unggahannya, sang ayah mencatat bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10 pagi pada hari Senin (3 Maret), setelah ia mengkritik pembantu rumah tangga tersebut karena dianggap kurang mampu dalam membersihkan rumah.
Ia menambahkan bahwa pembantu rumah tangga tersebut kemudian membawa bayi tersebut ke dapur tempat bubur sedang dimasak, tetapi bayi tersebut mulai menjerit tak lama kemudian. Istrinya segera bergegas ke dapur dan mendapati pembantunya sedang menggendong bayi tersebut di bawah air mengalir.
Pembantu tersebut mengklaim bahwa bayi laki-laki tersebut menarik kabel ketel listrik dengan tangannya, menyebabkan air panas tumpah dan membakarnya.
Khawatir melihat kulit bayi yang terkelupas, orang tuanya segera mengirim bayi tersebut ke Rumah Sakit Prince of Wales untuk mendapatkan perawatan. Dokter menyatakan cangkok kulit mungkin diperlukan karena bayi tersebut didiagnosis mengalami luka bakar tingkat dua.
Unggahannya mendapat perhatian luas, dengan banyak komentator mendesak sang ayah untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi untuk diproses hukum atas tindak kekerasan terhadap anak.
Sementara itu, pengguna web lainnya membahas potensi pengabaian, dengan beberapa mempertanyakan mengapa hanya bayi tersebut yang terbakar jika air panas telah tumpah.
Ketika bayi tersebut dipulangkan dari rumah sakit pada hari Rabu (5 Maret), sang ibu melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Setelah penyelidikan, polisi menangkap seorang pembantu rumah tangga Filipina berusia 43 tahun atas dugaan tindak kekerasan terhadap anak di Ma On Shan, dia saat ini ditahan untuk penyelidikan.[BI]