Workshop Menulis dan Menerbitkan Buku Dongeng

Hong Kong, BI [10/03] – Sebuah kesempatan bagi para penulis PMI di Hong Kong yang mencintai karya tulis, yang mana pada hari Kamis, 27 Februari 2025, bertempat di Ruang Ramayana KJRI-HK, Causeway Bay. Pukul 10:00-11:30 waktu Hong Kong.
Workshop menulis dan menerbitkan buku dongeng ini menghadirkan narasumber Ali Muakhir (penulis buku anak 333+ peraih anugrah adi karya IKAPI kategori penulis buku anak terbaik 2007. Serta Direktur penerbit SIP Publishing, Indra Gunawan, S.IP. M.A.P.
Diani Anggarawati, seorang penulis dari kalangan PMI mengapresiasi kedatangan penulis dongeng Ali Muakhir ke Hong Kong. Namun ia menyesalkan mengapa harus hari biasa. Padahal ia berharap bisa mengikuti workshopnya. Karena ia juga telah menulis buku anak.
“Sayang sekali hari biasa, jadi saya ga bisa ikut workshopnya. Padahal saya sangat tertarik mengikutinya,” ungkap wanita jangkung asal Kendal, Jawa Tengah ini.
Dalam workshop ini, Ali Muakhir memberikan materi mengenai dongeng.
Dongeng (menurut KBBI) adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh).
Dongeng (menurut Nurgiantoro) adalah suatu cerita yang tidak benar-benar terjadi dan dalam banyak hal sering tidak masuk akal.
Dongeng (menurut Agus Triyanto) adalah cerita fantasi sederhana yang tidak benar-benar terjadi dan berfungsi untuk menyampaikan suatu ajaran moral (mendidik) dan juga menghibur. Dongeng salah satu bentuk karya sastra yang ceritanya tidak benar-benar terjadi atau fiktif.
Dongeng adalah karya sastra yang kaya akan makna dan nilai-nilai luhur. Meskipun bersifat fiksi, dongeng memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam membentuk karakter dan kepribadian anak-anak.
Ciri-ciri Dongeng akan terus hidup dan berkembang sepanjang masa karena dongeng bagian tak terpisahkan dari budaya manusia.
Mengandung unsur khayalan. Melibatkan makhluk gaib, peristiwa ajaib, tempat fantastis hingga membangkitkan imajinasi.
Tokohnya memiliki karakter yang sederhana, baik atau jahat. Mereka sering kali mewakili sifat-sifat manusia yang universal.
Alur cerita mudah diikuti dan memiliki struktur yang jelas. Ada konflik yang harus diatasi tokoh utama.
Mengandung pesan moral yang jelas. Pesan bisa berupa nilai-nilai kebaikan, keadilan, atau kebenaran.
Bahasa yang digunakan dalam dongeng cenderung sederhana dan mudah dipahami, terutama untuk anak-anak.
Dongeng seringkali mencerminkan nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan adat istiadat suatu masyarakat.
Stewig (Nurgiyantoro:2005:201)membagi jenis dongeng dilihat dari waktu kemunculannya yaitu Dongeng Klasik dan Dongeng Modern.
Dongeng Klasik, Dongeng yang telah muncul sejak zaman dahulu dan diwariskan turun temurun lewat tradisi lisan.
Dongeng Modern, dongeng yang sengaja ditulis untuk bercerita agar dibaca oleh orang lain.
Jenis dongeng Klasik, dongeng yang berkembang di masyarakat secara turun temurun tanpa mengetahui siapa penciptanya.
Fabel (Si Kancil), Parabel (Tokohnya manusia, hewan, dan benda), Jenaka (Si Kabayan), Legenda (Situbagendit). Mitos (berhubungan dengan kepercayaan), Sage (berhubungan dengan sejarah).
Jenis dongeng Modern, Dongeng yang ditulis dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Dongeng modem bisa berupa dongeng baru atau menulis ulang dari dongeng klasik.
Penulis biasa membagi jenis dongeng modern berdasar tokoh dongeng: Tokoh Realis, Tokoh Binatang, Tokoh Tumbuhan, Tokoh Benda Mati.
Pendahuluan, dibuka dengan kalimat pembuka: Biasanya berupa kalimat umum yang menarik perhatian pembaca dan mengantar ke cerita.
Pengenalan tokoh: Perkenalan singkat tentang tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lainnya.
Latar: Menjelaskan waktu, tempat, dan suasana di mana cerita berlangsung.
Isi (peristiwa) berisi Konflik, Yaitu Permasalahan atau rintangan yang dihadapi oleh tokoh utama.
Klimaks: Puncak dari cerita, di mana konflik mencapai titik paling menegangkan.
Resolusi Penyelesaian masalah atau konflik. Isi (peristiwa)
Konflik: Permasalahan atau rintangan yang dihadapi oleh tokoh utama.
Klimaks: Puncak dari cerita, di mana konflik mencapai titik paling menegangkan.
Resolusi Penyelesaian masalah atau konflik.
Penutup, berisi amanat: Pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Kesimpulan berisi rangkuman singkat dari cerita.
Ali Muakhir memberikan ilmu yang sangat menarik untuk diikuti oleh para pecinta dunia kepenulisan.
“Jadi kesimpulannya, unsur menulis dongeng itu adalah tentukan tema, ide, tokoh, setting dan alur dan kesimpulan,” pungkasnya mengakhiri materi.
Sementara pemilik SIP Publishing Indra Gunawan, S.IP.M.A.P dalam sambutannya memperkenalkan sip Publishing kepada peserta workshop.
“Tahun 2024. SIP Publishing mendapatkan penghargaan dari Dinas Arpusda Jateng sebagai 3 besar terbaik di Jawa Tengah dari 993 penerbit yang ada,” jelasnya.
“Kunci menulis itu banyak referensi membaca, sebagai contoh ingin menulis tentang fabel. Ya banyak membaca buku tentang fabel,” tambahnya.
SIP Publishing setiap bulan mengadakan kelas menulis. Dan sebagian besar adalah gratis. SIP Publishing juga sering mengadakan kompetisi menulis. Dan juga menerbitkan buku.
Penerbit buku yang beralamat di Purwokerto, Jawa Tengah ini telah menerbitkan lebih dari 3000 judul buku.
Walaupun workshop ini hanya diikuti oleh 2 peserta, namun dalam penyampaikan materi sangat mudah dipahami. Santai, namun serius.
Ada sesi sharing, pertanyaan dari peserta workshop, dijawab oleh para narasumber dengan sangat gamblang. Sehingga membuat peserta menjadi sangat antusias untuk mengikuti workshop ini.
Shima yang juga sudah terbiasa menulis cerpen mengungkapkan rasa senangnya dan antusiasnya bisa ikut workshop ini.
“Sekarang mulai antusias lagi menulis, semoga ini awal dari semangat menulis untuk kedepannya,” ujar wanita cantik asal Jawa Timur ini.(esti)