Hong Kong

Membumikan Al Qur’an Bersama Ustad Ibnu Syam dan Kak Nabila

Hong Kong, BI [05/05] – Ajarilah dan didiklah anak anak kalian dengan 3 hal, pertama khubbunabiyikum, maka didiklah untuk mencintai Nabi Muhammad SAW. Ke 2 Wakhubu ahli baiti yang maknanya cintai keluarga Nabi, yang ke-3 qiroatil Qur’an atau ajari anak anak kalian untuk membaca Al Qur’an.

Hal ini di sampaikan oleh Dr. KH. Ahmad Slamed Ibnu Syam (Nara Sumber TV Nasional) di Aula Masjid Kowloon Tsim Sha Tsui, pada acara Kajian Akbar yang diadakan oleh Dompet Dhuafa Hong Kong pada hari Ahad 20 April 2025.

Acara yang bertema “Membumikan Al Qur’an” digelar dua sesi.

Tampak hadir dalam acara tersebut Ustadz Fajar Shofari Nugraha GM DDHK beserta keluarga, Ibu Tenny Trisnawaty Edison istri Konjen KJRI HK ,ibu ibu Majelis Al Falah KJRI, Ekspatria, Pak Addy Kurnia Komara dari Indonesian Muslim Association in Hong Kong (IMAH), Prof. Fatwa. Pak Fikri dari BRI Hong Kong serta dari berbagai organisasi majelis Di Hong Kong. Di sesi pagi Ibu Endah R Yuliarti perwakilan dari KJRI HK juga hadir

Sebelum memasuki kajian inti. Terlebih dahulu Ustadz Fajar Shofari Nugraha selaku General Manager Dompet Dhuafa Hong Kong menyapa para jamaah yang hadir, beliau berpesan sekaligus berharap dan berharap semoga acara ini bermanfaat buat kita semua dan pulang dari sini kita nenteng ilmu yang bisa di praktekkan di amalkan.

Dalam tausiahnya Oleh Ust . Ibnu Syam, megatakan bahwa orang – orang yang menjadi penghafal Al Qur’an, cinta Al Qur’an itu nanti akan selalu berada di bawah naungan Allah di saat tidak ada naungan sama sekali.

Mereka akan bergabung bersama para Nabi dan orang orang Pilihan Allah. Oleh karena itu para sahabat Nabi membekali anaknya dengan Qur’an dulu sebelum yang lain.

Beliau juga mengkisahkan tentang sahabat nabi:

“Suatu saat sahabat Nabi yang bernama Ibnu Mas’ud RA, seorang sahabat Nabi yang bacaan Al Qur’an nya di rindukan oleh Rasulullah SAW.
Saat beliau sakit beliau di kunjungi Kholifah Ustman Bin Affan.” Apa yang engkau keluhkan?”.
Ibnu Mas’ud tidak mengeluhkan sakitnya. Beliau mengatakan, “yang ku keluhkan dosa dosa ku”, Yang kuharapkan rahmad Tuhanku”.
Kemudian Ustman Bin Affan mengatakan “mau kah kamu saya berikan uang harta emas dari baitulmaal?” . Kata Ibnu Mas’ud: “saya tidak butuh uang” .
Kemudian Usman Bin Affan mengatakan. “Kamu tidak butuh uang tapi anak anak Perempuanmu setelah kau meninggal mereka butuh bekal”.
Apa kata Ibnu Mas’ud, “Engkau takut anak Perempuanku nanti jatuh miskin?
Kata Ibnu Mas’ud. “Tidak mungkin anak Perempuanku jatuh miskin
Karena aku telah membekali anak Perempuanku dengan surat Al Waqiah”. Tuturnya
“Barang siapa yang membaca surat Al Waqiah setiap malam, tidak akan pernah dalam hidupnya melarat ketemu miskin, tidak”. Ungkapnya

Jadi ini penting. Selama ini kita tahu bahwa Qur’an ini hebat kuat, Qur’an bisa menyembuhkan, Qur’an bisa mengadakan bisa mensukseskan. 1 Huruf ya bisa mencapai 10 kebaikan. Tapi selama ini kita tidak yakin dengan iman dengan kekuatan Al Qur’an. Dan itu sudah di Contohkan oleh sahabat Nabi

Qur’an bisa memberikan syafaat dan bisa memberikan laknat, kalau Qur’an itu dibaca, dihalalkan dan di amalkan. Al Qu’ran juga bisa menjadi laknat karena Qur’an cuma menjadi panjangan di rak rumah kita. Cuma jadi hiasan buat mas kawin kita saja”, paparnya.

Tausiah dilanjutkan oleh istri beliau yakni ustadzah Nabila Abdul Rahim Bayan, Lc., M. Ag (Juri hafiz Indonesia di Stasiun TV RCTI).

Dalam tausiahnya beliau sampaikan, “Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya”. Al Qur’an itu yang paling cocok untuk seluruh manusia. Ibarat google map/peta, Al Qur’an itu mengarahkan kita bagaimana menjalani kehidupan ini masuk surga dengan selamat, tegasnya.

Dikatakanya, ayat berikutnya orang yang kami warisi Al Qur’an, adalah orang orang atau hamba hamba Kami yang Kami pilih. Maka berbahagialah semoga kita yang di sini termasuk hamba yang terpilih, tuturnya.

“Tapi hati hati ada 3 kelompok yang menyikapi hal ini. Yang pertama orang yang dzolim pada dirinya sendiri, dia tau pahala baca Al Qur’an itu luar biasa, pahala Infaq luar biasa tadi dia tinggalkan itu semua. Yang kedua ekonomis, yang penting yang wajib wajib saja, ngaji satu hari satu halaman, yang penting ngaji. Sholat yang penting fardhu nya saja wajibnya saja. Itu golongan ekonomis. Golongan ke-3, berlomba lomba dalam kebaikan dalam ijin Allah.

“Makanya kalau Allah memudahkan kita dalam perjalanan menuntut ilmu, perjalanan mengaji, lisan kita di mudahkan untuk berdzikir maka itu semua atas ijin Allah. Biar kita tidak sombong, itu adalah kemuliaan anugrah yang sangat besar sekali. Jadi orang orang yang sudah faham Al Qur’an, Baca Al Qur’an berlomba lomba mengamalkan isi Al Qur’an ini anugrah yang luar biasa”.

Bukan orang yang di beri harta banyak itu yang mulia, bukan. Tapi orang yang berlomba lomba mengamalkan Al Qur’an itu itu anugrah yang luar biasa”, terangnya.

Sebelum mengakhiri tausiahnya beliau melantukan ayat suci AL Qur’an surat Al Fatir ayat 27 sampai 35 pada juz 22.

Tusi, salah satu jamaah dari Majelis Al Muhaajiroh Taipo yang hadir bersama 4 teman lainnya beliau mengungkapkan, “Alhamdulillah jadi semakin sadar dan di sadarkan. Hidup itu sebenarnya udah ada pedoman dan udah ada tutorial yang nyata menuju apa yang ingin di dapatkan. Kadang nyadar, kita terlalu sibuk dengan dunia padahal udah ada pedoman. Dan kesanya terpenting ialah semakin takut kehilangan nikmat iman dan Islam, pungkasnya.(BI/Lutfi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.