Hong Kong

Hidayatul Ihsan Rayakan Idul Adha Bersama Ustad Munawir Ngacir

Hong Kong, BI [23/06] – Dalam rangka merayakan hari raya haji atau Idul Adha 1446H atau 10 Dzulhijah 2025, Keluarga Besar Majelis Taklim Hidayatul Ihsan mengundang ustadz yang terkenal dengan Ustadz Munawir Ngacir dari Jakarta.

Acara yang diadakan di Community Hall Saiyingpun, pada Minggu, 15 Juni 2025 dandigelar dalam dua sesi.

Acara dzikir, muhasabah dan berdoa ini berlangsung khidmat. Para jamaah yang berjumlah sekitar 300 orang mengikuti acara dengan penuh antusias dan bahagia.

Acara yang dibuka dengan peragaan busana muslim dari Grace modeling ini membuat para jamaah semakin terpikat serta takjub dengan berbagai model busana muslim cantik yang diperagakan oleh para model.

Acara ini juga dihadiri para tamu undangan, ibu Yanthi dari KMTH, serta para undangan dari berbagai komunitas di Hong Kong.

Dilanjutkan dengan sambutan Ketua Majelis Taklim Hidayatul Ihsan, Khamidiyah Sadikin. Ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada para panitia dan teman-teman seperjuangan dari berbagai Majelis taklim di Hong Kong yang telah banyak membantu dan gotong-royong, sehingga acara bisa terlaksana.

Ia juga berharap, semoga dengan hadirnya ustadz Muhammad Munawir, ilmunya bermanfaat.

“Semoga nanti ceramah yang disampaikan Ustadz Munawir, ilmunya bisa bermanfaat bagi kita semua”, harapnya.

Dalam tauziahnya ustadz yang terkenal dengan Munawir ngacir ini menjelaskan tentang muhasabah yaitu harus bareng-bareng koreksi diri.

Pesan sahabat Rasulullah, Sayyidina Ali bin Abi Thalib tentang muhasabah (introspeksi diri) Hasibu angfusahum Qobla an tukhasabu : “Koreksilah diri kalian sebelum kalian mengoreksi orang lain,” kata ustadz sering tampil di TV nasional ini.

“Janganlah Engkau sibuk dengan kesibukan orang lain, tapi sibuklah dengan diri sendiri,” ustadz menambahkan.

Lisan yang harus dibatasi dengan dzikir kepada Allah, lidah itu seperti pedang, sabar dengan ujian dari Allah. Dengan kesabaran Allah akan meningkatkan derajat dzikir kita, iman kita kepada Allah SWT.

Ini berarti kita harus senantiasa mengevaluasi diri, merenungkan perbuatan, perkataan, dan niat kita. Apakah kita sudah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya?.

Karena antara Dzikir, Muhasabah dan Doa itu, ketiganya merupakan amalan penting dalam agama islam yang saling berkaitan erat dalam upaya mendekatkan diri terhadap Allah SWT.

Jadi, Kesimpulannya dzikir, muhasabah, dan berdoa adalah rangkaian ibadah yang membantu seorang muslim mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri, dan memohon pertolongan-Nya.(esti)

Usai memberikan tauziah pada sesi pertama, Berita Indonesia berkesempatan berbincang dengan sang ustadz yang sudah memiliki jadwal rutin di stasiun TV Nasional ini.

Antara lain Pengisi Acara Dari 4 TV Nasional: MNCTV (Siraman Qolbul, Inews TV (Cahaya Hati), SCTV (Mata Air), Trans TV (Anak Sekolah).

Bagaimana perasaan pak Ustadz pertama kali menginjakkan kaki di Hong Kong ?

Pertama kali datang ke Hong Kong perasaan saya, jadi saya ingat ada pepatah yang mengatakan “An-Nadhafatu minal iman” , yang berarti “Kebersihan itu sebagian dari iman.” Saya melihat dari kebersihan itu, Kan

Segala sesuatu itu kita diambil dari kesucian. Lingkungan yang bakal mendukung kehidupan kita, kesehatan kita.

Kalo orang Arab mengatakan jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang kuat.
Artinya ketika kita sudah sehat tubuhnya, tentunya ada nasihat at-tin agama buat hati kita. Luar dalam dhohir batin akan menjadikan bersih semua. Itu yang saya lihat awal pertama datang ke Hong Kong.

Yang menjadikan motivasi, nyontoh Baginda Nabi, “Uthlubul ‘ilma walau kaana bish-shin” carilah ilmu walau itu di negeri China.

Artinya, ini memang dari segi finansial itu luar biasa, dari segi kesuciannya, dari tata kehidupannya. Itu memang benar-benar yakin menjalankan syariat.

Nah kita yang orang Indonesia ini termotivasi agar kita hidupnya juga sehat tentunya. Dari situlah kita bisa melihat bagaimana hati kita bersih. Tentunya dari diri kita.

Nabi mengajarkan “Ibda binafsih ” mulai dari diri kita. Semua kalangan mau Indonesia ataupun Hong Kong, kalau diri kita yang mulai, dunia akan teratur.

Jadi tidak segampang kita membalikkan tangan, untuk berbuat baik memulai dari diri kita itu tak segampang membalikkan tangan. Akan tetapi dari diri kita, keluarga kita, tetangga kita bahkan secara makro keseluruhan ini bisa untuk menjadikan ustwah atau teladan bagi kita.

Bagaimana Ustadz melihat antusiasme jamaah yang datang untuk mendapat siraman rohani

“Saya merasa terpanggil, jadi bahwa saudara kita yang ada di sini begitu memberikan kehormatan luar biasa kepada saya, artinya walaupun saya mempunyai ilmu yang sedikit, bisa menyampaikan kepada saudara-saudara yang di Hong Kong yang luar biasa untuk memotivasi.

Karena tujuannya apa “Qûû anfusakum wa ahlikum nâran”, “jaga dirimu dan keluargamu dari api neraka.”Kalau SDMnya bagus Mudah-mudahan bisa sampai ke rohaninya.

Apa pesan dari Ustadz untuk para PMI yang ada di Hong Kong? ..

Pertama, ketika kita dalam kandungan empat bulan saja, Allah sudah menentukan hartanya, kematiannya, jodohnya. Baik atau buruknya, Allah sudah menentukan.

Nah kita juga tidak mau dan juga tidak pesan bahwa saya mau hidup di negeri orang.

Termotivasi karena kita mempunyai tanggung jawab juga untuk keluarga, membiayai keluarga. Walaupun semuanya sudah dijamin oleh Allah semuanya. Akan tetapi kita kan bisa merubah nasib.

“Takdir itu bisa dirubah dari diri kita, nah kalau kita tidak mau merubah, bagaimana kehidupan kita bisa bahagia?.”

Saya juga terimakasih kepada saudara saya, PMI yang ada di Hong Kong. InsyaAllah termotivasi diri kita pun juga akan merubah agar lebih baik untuk hari esok.

Pesan Nabi jaga lima sebelum lima..

Jaga masa mudamu sebelum datang masa tuamu, jaga masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, jaga waktu luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan jaga hidupmu sebelum datang matimu.”

Nah di sinilah yang bisa untuk memotivasi, Allah kasih kesehatan buat kita untuk bisa mencari tentunya kehidupan untuk nanti bekal di akhirat.

Nanti di akhiratpun juga yang akan kita tuju, dunia hanya sementara. InsyaAllah semoga Mudah-mudahan saudara kita istiqomah, ketika kita ditakdirkan untuk mencari kehidupan melalui pekerjaan inilah ayat Allah yang dibuktikan teman kita di Hong Kong.

Adakah kesan ketika melihat para PMI di Hong Kong ?

Melihat para PMI di Hong Kong, Saya memiliki kesan bukan merasa bahwa saya tamu. Tapi kesannya saya itu keluarga. Karena satu sama yang lainnya bersinerginya luar biasa. Di negeri orang, kayak ketemu saudara. Ini kesan saya dan menjadikan motivasi buat yang lain seperti yang kita inginkan untuk masa depan. Aamiin yra.(esti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Lihat Juga Berita Ini :
Close
Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.