Varian Baru NB.1.8.1: Turunan Omicron yang Perlu Diwaspadai

Jakarta, BI [09/06] – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa varian baru virus penyebab COVID-19, NB.1.8.1—yang berasal dari garis keturunan Omicron JN.1—telah ditemukan di 22 negara hingga 28 Mei 2025. Salah satu negara yang melaporkan kehadiran varian ini adalah China.
Varian ini dikategorikan sebagai variant under monitoring oleh WHO. Artinya, belum ada bukti bahwa varian ini lebih mematikan, namun tetap perlu diawasi karena bisa menyebar secara luas. William Schaffner, profesor penyakit menular dari Vanderbilt University Medical Center, menyebut bahwa gejala yang ditimbulkan varian ini tidak jauh berbeda dengan varian COVID-19 sebelumnya.
“Kebanyakan pasien mengalami demam, batuk, kelelahan, sakit tenggorokan, hingga gangguan pencernaan seperti diare,” kata Schaffner. Ia juga menambahkan bahwa COVID-19 belum sepenuhnya menghilang karena penyakit ini masih menyebabkan sekitar 300 kematian per minggu di Amerika Serikat.
Tetap Waspada, Tapi Jangan Panik
Munculnya varian baru seperti NB.1.8.1 dan XEC menjadi pengingat bahwa COVID-19 masih hidup berdampingan dengan kita. Meski dunia sudah berada di luar masa pandemi, adaptasi kebiasaan sehat dan penguatan sistem deteksi dini menjadi tameng utama dalam menghadapi gelombang baru.
Sebagaimana dikatakan oleh dokter Amy Edwards dari Case Western Reserve University, “Cuci tangan, pakai masker saat sakit, dan jangan ragu untuk tetap di rumah jika merasa tidak enak badan—ini bukan hanya melindungi diri Anda, tapi juga orang lain.” Mari kita jaga diri, keluarga, dan lingkungan dengan bijak. Karena kewaspadaan hari ini, adalah kesehatan kita di masa depan.
Jangan Lengah Meski Kasus Rendah
Pemerintah melalui Kemenkes menganjurkan sejumlah langkah strategis untuk masyarakat maupun fasilitas pelayanan kesehatan:
Pantau Gejala dan Riwayat Kontak
1.Gunakan Masker di Kerumunan
Masker tetap dianjurkan terutama di tempat ramai atau saat sedang sakit untuk mencegah penyebaran lebih luas.
2. Cuci Tangan Secara Rutin
Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti cuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer sangat membantu menekan risiko penularan.
3. Etika Batuk dan Bersin
Tutup mulut dengan tisu atau bagian dalam siku ketika batuk/bersin agar tidak menyebarkan virus ke sekitar.
4. Vaksinasi Tetap Penting
Meski tidak wajib, vaksinasi tahunan tetap menjadi salah satu langkah perlindungan, terutama bagi lansia, penderita komorbid, dan mereka dengan sistem imun lemah.
5. Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan (demam, batuk, sesak) dan memiliki riwayat kontak dengan orang dari negara yang mengalami lonjakan kasus.[“]