Atasi Jamur Kuku Kaki Yang Mengganggu Pemandangan

Jakarta, BI [24/07] – Jamur kuku kaki (onikomikosis) adalah infeksi jamur yang umumnya ditandai dengan perubahan warna kuku menjadi kekuningan, kecokelatan, atau bahkan kehijauan. Infeksi ini sering menyerang orang yang beraktivitas di tempat lembap tanpa alas kaki atau memakai sepatu tertutup dalam waktu lama.
Meski bukan kondisi yang mengkhawatirkan, infeksi ini dapat membuat sebagian penderitanya tidak percaya diri dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebagai langkah awal mencegah kondisi makin parah dan menjaga kuku kaki tetap sehat, penting untuk mengenali faktor penyebab dan gejala yang ditimbulkan akibat jamur kuku kaki.
Jamur kuku kaki umumnya terjadi akibat infeksi jamur yang berkembang di bawah permukaan kuku, terutama bila area kaki sering lembap dan kurang terjaga kebersihannya.
Ada beberapa jenis jamur yang sering menyebabkan infeksi ini, mulai dari Dermatofita maupun Candida. Jamur tersebut mudah tumbuh dan berkembang di lingkungan yang lembap dan hangat. Selain itu, jamur kuku kaki juga bisa tumbuh dan berkembang pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena jamur kuku kaki:
– Memakai sepatu tertutup dalam waktu lama
– Beraktivitas di lingkungan lembap tanpa alas kaki
– Kurang menjaga kebersihan kuku kaki
– Memiliki riwayat cedera berulang pada kuku kaki
– Menderita kondisi kesehatan tertentu, mulai dari gangguan sirkulasi darah, penyakit diabetes, maupun daya tahan tubuh yang lemah.
– Jamur Kuku Kaki dan Gejalanya
– Gejala yang ditimbulkan akibat jamur kuku kaki biasanya berkembang secara perlahan dan bisa dikenali dari beberapa tanda berikut ini:
– Perubahan warna kuku menjadi kuning, cokelat, putih, atau kehijauan
– Kuku menebal, terasa lebih keras, mudah retak, atau hancur saat dipotong
– Kuku tampak kusam dan bentuknya menjadi tidak normal atau tidak rata
– Bau tidak sedap pada kuku atau area kaki
– Rasa tidak nyaman atau nyeri pada kuku, terutama jika ditekan atau saat berjalan
– Jamur Kuku Kaki dan Penanganannya
Untuk mencegah infeksi semakin parah dan kuku kaki kembali sehat, penanganan jamur kuku kaki perlu dilakukan dengan konsisten dan sesuai tingkat keparahannya. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
Penggunaan krim, salep, atau cairan antijamur yang dioleskan langsung ke kuku dan kulit di sekitarnya bisa menjadi pilihan utama untuk infeksi ringan hingga sedang. Obat ini bekerja dengan membunuh dan mencegah pertumbuhan jamur kembali di permukaan kuku.
Agar hasilnya optimal, lakukan pengobatan secara teratur dan konsisten sesuai anjuran dokter. Jangan berhenti menggunakan obat-obatan tersebut tanpa persetujuan dokter guna mencegah terjadinya kekambuhan.
Pada kondisi tertentu atau infeksi tidak membaik dengan obat oles, dokter dapat meresepkan obat minum antijamur. Obat ini bekerja dari dalam tubuh sehingga lebih efektif untuk mengatasi infeksi yang sudah menyebar ke bagian dalam kuku.
Penggunaan obat ini perlu pengawasan dokter karena berpotensi menimbulkan efek samping dan interaksi obat. Oleh karena itu, lakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu guna menentukan jenis dan dosis obat yang aman sesuai kondisi Anda.
Selain itu, jika penggunaan obat-obatan belum juga efektif untuk mengatasi jamur kuku kaki atau infeksi sudah parah, dokter mungkin akan menyarankan prosedur medis, seperti pembersihan kuku (debridement) maupun pengangkatan kuku yang terinfeksi.
Dengan begitu, proses pemulihan akan lebih cepat dan mencegah infeksi menyebar ke jaringan di sekitarnya.
Tidak hanya itu, ada beberapa upaya sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi jamur kuku kaki serta meringankan gejalanya berikut ini:
– Cuci kaki secara teratur menggunakan sabun antiseptik sampai ke sela-sela jari, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan.
– Potong kuku dengan tepat dan teratur.
– Gunakan kaus kaki berbahan katun yang menyerap keringat dan ganti secara rutin setiap hari.
– Jemur dan ganti sepatu secara berkala agar tidak lembap.
– Hindari berbagai pakai alat potong kuku, sepatu, maupun sandal dengan orang lain.
– Hindari kebiasaan berjalan tanpa alas kaki di tempat umum yang lembap, seperti kolam renang atau kamar mandi umum. [BI]