Gelombang Tsunami Kecil Telah Terjadi Di Hong Kong

Hong Kong, BI [31/07] – Observatorium Hong Kong mengatakan bahwa gelombang tsunami yang dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter yang melanda Timur Jauh Rusia mencapai lautan Hong Kong pada Rabu malam lalu, tetapi intensitasnya terlalu rendah untuk diamati.
Sebelumnya, Observatorium mengatakan gelombang tsunami kecil diperkirakan akan tiba di Hong Kong pukul 17.00 dan diperkirakan tidak akan berdampak besar.
“Ketinggian tsunami dari beberapa gelombang pertama yang mencapai Hong Kong terlalu rendah untuk diamati,” katanya dalam pernyataan selanjutnya.
“Setelah itu, Observatorium mencatat anomali permukaan laut sekitar 7 sentimeter sekitar pukul 18.40 di stasiun pasang surut Shek Pik, yang kemungkinan disebabkan oleh kedatangan gelombang tsunami berikutnya.”
Pejabat senior bidang sains Hui Tai-wai mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya tsunami kecil terdeteksi di Hong Kong.
“Kasus serupa terjadi pada tahun 1952. Saat itu, gempa bumi berkekuatan 9 skala Richter terjadi di Kamchatka, memicu gelombang tsunami kecil di Hong Kong setinggi 0,15 meter,” ujarnya.
Di Jepang, Bandara Sendai di Natori telah berhenti beroperasi dan staf serta penumpangnya telah dievakuasi di tengah peringatan tsunami.
HK Express mengumumkan bahwa penerbangannya UO890 dari Hong Kong, yang dijadwalkan mendarat di bandara tersebut, harus dialihkan ke Bandara Internasional Narita.
Penerbangan lain yang dioperasikan oleh maskapai tersebut, UO891, yang seharusnya terbang dari Bandara Sendai ke Hong Kong, telah dibatalkan.
Ilmuwan bumi Benjamin Horton mengatakan bahwa evakuasi segera ke tempat yang lebih tinggi sangat penting setelah peringatan tsunami dikeluarkan.
Horton, yang merupakan Dekan Sekolah Energi dan Lingkungan di City University of Hong Kong, mengatakan bahwa gempa bumi besar seringkali diikuti oleh gempa susulan.
Ia mengatakan, meskipun magnitudonya lebih kecil, gempa susulan ini tetap bisa signifikan dan memperburuk masalah jika melanda wilayah yang sudah tidak stabil akibat gempa awal.
Horton juga mengatakan bahwa selain tsunami, gempa bumi besar dapat memicu tanah longsor, merusak infrastruktur, dan menyebabkan banjir.[BI]



