Hong Kong

Warga Hong Kong Yang Menganggur Berlindung di Perpustakaan Umum

Hong Kong, BI [12/07] – Sebuah unggahan forum daring baru-baru ini menyoroti tren yang sedang berkembang di kalangan warga Hong Kong yang menganggur yang menghabiskan waktu berhari-hari di perpustakaan umum agar terlihat seperti sedang pergi bekerja.

Unggahan tersebut, yang menggambarkan bagaimana seseorang mengunjungi perpustakaan setiap hari untuk “berpura-pura bekerja” dan melakukan tiga kegiatan spesifik, memicu diskusi luas.

Banyak yang berbagi pengalaman serupa, beberapa menyatakan bahwa periode ini menjadi fase membaca paling produktif dalam hidup mereka, yang pada akhirnya membantu mereka mengatasi kesulitan pribadi.

Selama masa pengangguran atau jeda karier, individu sering menghadapi tekanan dari anggota keluarga yang mendesak mereka untuk mendapatkan pekerjaan baru. Untuk menghindari pengawasan tersebut, beberapa memilih untuk meninggalkan rumah setiap hari dengan dalih “pergi bekerja”, hanya untuk menghabiskan waktu di tempat lain, seperti perpustakaan.

Seorang pengguna forum berbagi bagaimana mereka memutuskan untuk mengambil cuti selama sebulan setelah mengundurkan diri tetapi berjuang dengan kurangnya privasi di rumah, tempat mereka tinggal bersama tiga anggota keluarga.

Hasilnya, mereka mulai mengunjungi perpustakaan setiap hari, terlibat dalam aktivitas seperti bermain Nintendo Switch, menemukan air dan stasiun pengisian daya gratis, dan bertanya kepada orang lain apakah mereka pernah menghabiskan masa pengangguran mereka dengan bermain game di perpustakaan.

Unggahan tersebut menyentuh hati banyak orang yang menceritakan pengalaman mereka sendiri. Seorang pengguna mengenang masa sebelum ada ponsel pintar, ketika mereka memulai pagi dengan berlari di lapangan olahraga sebelum pergi ke perpustakaan untuk membaca.

Mereka menggambarkan masa itu sebagai periode ketika mereka membaca buku terbanyak dalam hidup mereka, menyadari bahwa bertindak adalah satu-satunya cara untuk membawa perubahan.

Demikian pula, banyak orang lain mencatat bahwa membaca, mendaki, atau berolahraga selama masa pengangguran atau masa-masa sulit dalam hidup membantu mereka mengatur ulang pola pikir.

Beberapa berbagi bahwa buku dan alat bantu diri membantu mereka mengadopsi pandangan yang lebih positif dan menginspirasi transformasi pribadi yang langgeng.

Beberapa peserta sepakat bahwa buku memiliki kekuatan untuk mengubah perspektif dan memberikan ide-ide baru untuk masa depan. Salah satu peserta berkomentar bahwa bahkan nasihat konvensional, ketika dibingkai dengan cara tertentu, dapat memicu perubahan yang mendalam.

Diskusi forum menyoroti nilai abadi perpustakaan tidak hanya sebagai ruang untuk pengetahuan tetapi juga sebagai tempat untuk refleksi pribadi dan membangun kembali selama masa-masa sulit.[BI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.