Jaringan Aborsi Di Kalangan Pembantu Rumah Tangga Asing

Hong Kong, BI [08/08] – Pihak berwenang telah menangkap 11 asisten rumah tangga asing terkait jaringan obat aborsi ilegal setelah seorang asisten rumah tangga berusia 39 tahun ditemukan telah melahirkan janin mati di rumah majikannya.

Kasus ini terungkap pada 2 Juni ketika layanan darurat menanggapi laporan seorang asisten rumah tangga yang tidak sadarkan diri dan mengalami pendarahan hebat di sebuah rumah di Tin Shui Wai.

Paramedis menemukan janin mati berukuran 35 sentimeter di keranjang cucian di dekat tempat tidur wanita tersebut.

Polisi kemudian menemukan hasil tes kehamilan positif dan kemasan obat aborsi di kamar asisten rumah tangga tersebut.

Penyelidik memastikan bahwa ia membeli obat tersebut dari seorang kenalan pada bulan Mei.

Pemeriksaan forensik mengonfirmasi bahwa janin tersebut berusia setidaknya 28 minggu tanpa tanda-tanda kelahiran hidup.

Wanita tersebut ditangkap atas dugaan “penghancuran anak”, sebuah tuduhan yang diterapkan pada aborsi ilegal setelah usia kehamilan 28 minggu.

Penyelidikan tersebut membawa polisi kepada seorang asisten rumah tangga berusia 32 tahun yang diduga memasok obat aborsi.

Pada 6 Juli, petugas menangkapnya karena “membeli obat-obatan dengan tujuan aborsi” dan “memiliki racun ilegal Bagian 1,” serta menyita kemasan obat aborsi dan 10 pil resep yang diduga dari tempat kerjanya.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa tersangka telah menjual obat serupa kepada sembilan asisten rumah tangga lainnya yang berusia 30 hingga 46 tahun antara bulan April dan Mei. Polisi melakukan penangkapan tambahan antara 29 Juli dan 8 Agustus.

Pihak berwenang yakin bahwa perempuan berusia 32 tahun itu menyelundupkan obat-obatan tersebut ke Hong Kong dari negara lain, menjualnya seharga beberapa ratus dolar per buah melalui informasi dari mulut ke mulut.

Dari 11 perempuan yang ditangkap, lima telah didakwa, lima dibebaskan dengan jaminan, dan satu masih ditahan. [BI]