Nyeri Di Bagian Lutut Saat Menuruni Tangga

Jakarta, BI [26/08] – Nyeri di bagian lutut saat menuruni tangga umumnya terjadi akibat gangguan pada struktur tulang rawan, otot, ligamen, atau bursa di area lutut. Hal ini merupakan kondisi yang cukup umum terjadi dan biasanya karena cedera.
Selain itu, masalah pada bagian lutut juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis, seperti osteoarthritis dan tendinitis.
Menuruni tangga bisa memberikan tekanan berlebih pada sendi lutut dibandingkan aktivitas lain, sehingga memicu atau memperparah keluhan nyeri.
Berikut ini adalah beberapa penyebab nyeri di bagian lutut saat menuruni tangga yang umum terjadi:
- Kelemahan otot paha
Otot paha, terutama otot quadriceps yang terletak di depan paha, berperan penting untuk menopang dan menggerakkan sendi lutut. Jika otot-otot ini lemah karena kurang olahraga atau usia lanjut, beban pada sendi lutut pun akan meningkat. Akibatnya, lutut lebih mudah terasa nyeri, terutama saat melakukan aktivitas berat, seperti menuruni tangga.
Selain nyeri, orang dengan otot paha yang lemah juga bisa mengalami rasa tidak stabil di lutut, mudah lelah, atau sulit menahan beban tubuh saat bergerak.
- Cedera ligamen atau meniskus
Ligamen dan meniskus berfungsi sebagai penyangga dan bantalan utama sendi lutut. Penyebab nyeri di bagian lutut saat menuruni tangga ini umumnya terjadi akibat aktivitas fisik yang berat atau kecelakaan. Kerusakan pada ligamen, seperti ACL, ataupun meniskus dapat menyebabkan lutut terasa nyeri yang tajam, bengkak, atau tidak stabil saat digerakkan.
Jika ligamen atau meniskus mengalami cedera, aktivitas turun tangga dapat memperburuk gejala, bahkan dalam beberapa kasus bisa membuat lutut terasa bergeser atau lepas.
- Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah kondisi di mana tulang rawan pada sendi lutut mengalami penipisan seiring waktu. Tulang rawan bertugas melindungi ujung-ujung tulang agar tidak langsung bergesekan saat lutut digerakkan. Jika lapisan pelindung ini menipis, tulang menjadi saling bergesekan dan menimbulkan rasa nyeri, kaku, bahkan bengkak.
Menuruni tangga menjadi salah satu aktivitas yang terasa menyakitkan bagi penderita osteoarthritis. Hal ini karena saat turun tangga, lutut harus menopang beban tubuh lebih besar dan menahan benturan berulang.
- Tendinitis lutut
Nyeri di bagian lutut saat menuruni tangga juga bisa disebabkan oleh tendinitis lutut. Tendinitis lutut adalah peradangan pada tendon, yaitu jaringan penghubung antara otot dan tulang di sekitar lutut, terutama pada tendon patella.
Penyebab tendinitis yang umum terjadi adalah melakukan aktivitas fisik berlebihan atau kurang melakukan pemanasan sebelum olahraga. Kondisi ini menyebabkan tendon menjadi teriritasi, sehingga menimbulkan nyeri di bagian depan lutut.
Saat menuruni tangga, otot paha dan tendon patella harus bekerja keras untuk mengontrol gerakan lutut. Jika tendon dalam kondisi meradang, aktivitas ini akan memicu rasa sakit, sensasi ngilu, atau bahkan bengkak.
- Chondromalacia Patella
Chondromalacia patella adalah kondisi di mana tulang rawan yang terletak di bawah tempurung lutut menjadi melunak atau bahkan rusak. Tulang rawan berfungsi untuk meredam gesekan antara tempurung lutut dan tulang paha saat lutut bergerak.
Kerusakan pada tulang rawan ini menyebabkan permukaan sendi menjadi tidak rata, sehingga menimbulkan nyeri saat lutut digunakan untuk menahan beban.
Nyeri akibat chondromalacia patella biasanya makin terasa saat menuruni tangga, jongkok, atau duduk lama dengan lutut tertekuk. Selain rasa sakit, penderita bisa merasakan lutut terasa lemah, kaku, atau mengalami sensasi tidak stabil pada sendi.
- Runner’s knee
Runner’s knee atau patellofemoral pain syndrome adalah salah satu penyebab nyeri lutut saat menuruni tangga. Kondisi ini umumnya dialami oleh orang yang sering membebani lutut, seperti pelari, atlet, atau siapa pun yang sering melakukan aktivitas naik turun tangga.
Saat mengalami runner’s knee, tempurung lutut (patella) tidak bergerak dengan mulus di atas sendi lutut, sehingga menimbulkan tekanan dan iritasi pada jaringan di sekitarnya. Selain nyeri, penderita juga dapat merasakan lutut terasa kaku, bengkak, atau terdengar bunyi “klik” saat digerakkan.

Cara Mengatasinya:
Rest, hentikan penggunaan sendi lutut jika terasa nyeri atau sakit. Hal ini dapat meredakan peradangan.
Ice, lakukan kompres dingin selama 20 menit setiap 3–4 jam pertama. Kompres dingin dapat dilakukan dengan membungkus es baru dengan kain bersih kemudian menempelkannya pada area lutut yang terasa nyeri.
Compression, balut dan bebat area lutut dengan perban elastis. Pastikan perban tidak terlalu kencang agar aliran darah tetap lancar dan pembengkakan dapat dikendalikan.
Elevation, tinggikan posisi lutut saat duduk atau berbaring dengan menyangga menggunakan bantal. Cara ini bisa mengurangi pembengkakan dan membuat lutut lebih nyaman.
Immobilization, jika perlu, gunakan penyangga lutut untuk menstabilkan sendi lutut dan membatasi gerakan yang bisa memperparah nyeri.
Nyeri di bagian lutut saat menuruni tangga umumnya bisa membaik dengan perawatan mandiri. Namun, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter apabila nyeri tidak kunjung mereda.



