Nasional

Kurang Kondusif, BEM SI Batal Gelar Demo Hari Ini ..

Jakarta, BI [02/09] – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan memutuskan untuk membatalkan rencana aksi unjuk rasa di Jakarta, yang semula akan digelar pada Selasa (2/9). Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan kondisi di lapangan yang dinilai kurang kondusif.

Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram, menjelaskan situasi di Jakarta dan beberapa daerah belakangan ini semakin tidak menentu. Menurutnya, maraknya kerusuhan yang terjadi justru berseberangan dengan semangat perjuangan mahasiswa.

“Melihat kondisi di wilayah Jakarta dan beberapa daerah yang semakin abstrak dan tidak kondusif karena banyaknya kerusuhan, itu adalah tindakan yang jauh dari harapan kami,” kata Ikram dalam keterangannya, Selasa (2/9).

Namun, Ikram menegaskan BEM SI Kerakyatan tidak membatalkan agenda perjuangan mereka. Aksi tetap akan digelar, hanya saja waktunya akan menunggu momentum yang tepat agar pesan yang disampaikan bisa lebih efektif.

“Daripada itu kami memilih untuk mundur selangkah dan memastikan kalau tetap bakal ada aksi di waktu yang tepat guna tersampaikannya aspirasi dan keresahan ini dengan baik,” tegasnya.

Sebelumnya, BEM SI Kerakyatan telah lewat pengumuman resmi di akun media sosial X berencana menggelar aksi unjuk rasa. Mereka mengusung aksi bertajuk “Indonesia C(emas) Jilid II” yang rencananya membawa 11 tuntutan besar, salah satunya desakan agar DPR segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset, yang dinilai penting dalam memperkuat pemberantasan korupsi.

Aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di sekitar Gedung DPR/MPR RI pada 25–31 Agustus 2025, terdapat 1.240 orang diamankan, terdiri atas 611 orang dewasa dan 629 anak-anak

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan penangkapan dilakukan dalam tiga gelombang pengamanan. Dengan rincian, 357 orang diamankan pada 25 Agustus, 814 orang diamankan pada 28–29 Agustus dan 69 orang diamankan pada 31 Agustus.

Dari jumlah itu, 1.113 orang sudah dipulangkan, sementara sisanya masih menjalani proses hukum. Polisi juga menemukan sebagian massa terindikasi narkoba.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan ada 22 orang positif narkoba, dengan rincian 14 positif sabu, 3 ganja, dan 5 benzoat,” ucap Ade Ary, Senin (1/9).

Selain itu, ada 9 laporan pidana yang diterima kepolisian. Dari laporan tersebut, 10 orang ditetapkan sebagai tersangka. [Jpnn]

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Most Voted
Newest Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.