Ratusan Anjing Laut Mati, Diduga Terinfeksi Flu Burung
Canberra, BI [25/10] – Ilmuwan Australia telah menemukan ratusan anak anjing laut mati di Pulau Heard di sub-Antartika dengan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka mati akibat flu burung yang merusak dan telah melanda sebagian besar planet ini, kata pihak berwenang pada hari Jumat [24/10].
Strain flu burung H5N1 yang ganas telah menyebar melalui populasi burung dan mamalia liar sejak tahun 2021, menewaskan jutaan orang, menginfeksi peternakan unggas dan sapi perah, bahkan beberapa pekerja peternakan.
“Pada tahap ini, deteksi ini belum terkonfirmasi,” kata departemen pertanian Australia dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa mereka akan mengirimkan sampel dari anjing laut yang mati ke Australia untuk diuji.
Karena virus tersebut telah ditemukan di pulau Kerguelen dan Crozet di dekat Pulau Heard, gejala yang konsisten dengan flu burung H5 pada satwa liar di Pulau Heard bukanlah hal yang tidak terduga, tambah kementerian tersebut.
Di luar jalur migrasi burung besar seperti angsa yang menyebarkan infeksi, Australia adalah satu-satunya benua yang bebas dari virus yang sangat menular ini. Namun, penyebaran lebih lanjut melalui Antartika pada akhirnya dapat meningkatkan risiko infeksi dari selatan.
Pulau Heard akan menjadi jangkauan terjauh flu di Antartika sejak tiba dari Amerika Selatan pada tahun 2023.
Dibentuk oleh gunung berapi setinggi 2.745 meter (9.006 kaki) yang menjulang dari laut lebih dari 4.000 km (2.486 mil) barat daya Perth dan 1.700 km (1.060 mil) utara Antartika, pulau ini merupakan tempat berkembang biak bagi populasi besar penguin, anjing laut, dan burung laut.
Para ilmuwan dari Divisi Antartika Australia yang menghabiskan 10 hari di sana menemukan hewan-hewan yang sehat hingga menjelang akhir perjalanan mereka ketika mereka menemukan ratusan anak anjing laut gajah yang mati, kata Julie McInnes, salah satu ahli ekologi.
“Proporsi anak anjing laut gajah di bagian (pantai) itu signifikan,” kata McInnes, yang ikut dalam perjalanan tersebut.
Belum jelas apakah virus tersebut akan menyebar ke wilayah atau spesies lain di pulau itu, dan para peneliti akan berkunjung lagi sekitar akhir tahun, tambahnya.
Kementerian Pertanian mengatakan konfirmasi flu burung tidak akan meningkatkan risiko penyebarannya ke Australia secara substansial.
Australia telah bersiap menghadapi kedatangan flu burung H5N1, memperketat biosekuriti di peternakan, menguji burung pantai untuk mendeteksi penyakit, memvaksinasi spesies yang rentan, dan menyusun rencana respons simulasi perang. [Reuters]
