Ragam

Susuk, Benarkah Bertuah? Ini Fakta dan Mitosnya ..

Legenda susuk ..

Susuk adalah praktik memasukkan benda-benda kecil ke dalam tubuh, yang diyakini memiliki kekuatan magis atau spiritual untuk berbagai tujuan, mulai dari daya tarik, kekebalan, hingga perlindungan.

Praktik ini telah lama menjadi bagian dari warisan budaya di berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara, dengan variasi bentuk dan kepercayaan yang menyertainya.

Jejak praktik susuk dapat ditelusuri hingga berabad-abad lalu. Bukti-bukti arkeologis dan catatan sejarah menunjukkan adanya praktik serupa di berbagai peradaban kuno.

Di Nusantara sendiri, tradisi susuk erat kaitannya dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, di mana benda-benda tertentu diyakini memiliki kekuatan gaib.

Pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, praktik ini dipercaya menjadi bagian dari ritual spiritual dan perlindungan diri para prajurit atau anggota kerajaan. Seiring dengan masuknya agama Islam, praktik susuk mengalami akulturasi dan reinterpretasi, meskipun pandangan terhadapnya menjadi beragam.

Jenis dan bahan susuk sangat bervariasi tergantung pada tradisi lokal, tujuan pemasangan, dan kemampuan sang ahli spiritual atau dukun. Beberapa jenis susuk yang umum dikenal meliputi:

Susuk Emas: Terbuat dari serpihan emas murni berukuran sangat kecil. Dipercaya memberikan aura positif, daya tarik, dan kemakmuran.

Susuk Perak: Mirip dengan susuk emas, namun dipercaya memiliki energi yang lebih lembut dan fokus pada kecantikan serta ketenangan.

Susuk Berlian: Dianggap memiliki kekuatan yang lebih tinggi dan sering dikaitkan dengan status sosial, kekuasaan, dan perlindungan yang kuat.

Susuk Besi atau Baja: Lebih sering digunakan untuk tujuan perlindungan fisik dan kekebalan.

Susuk Samber Lilin: Menggunakan bagian tubuh serangga samber lilin yang diyakini memiliki daya pikat kuat.

Susuk Kantil: Menggunakan bunga kantil yang diasosiasikan dengan mistis dan daya tarik.

Selain bahan-bahan tersebut, ada pula susuk yang menggunakan bahan-bahan alami lain seperti tumbuhan atau bagian tubuh hewan tertentu yang diyakini memiliki energi khusus.

Tujuan Pemasangan Susuk

Motivasi seseorang untuk memasang susuk sangat beragam, di antaranya:

Daya Tarik (Pengasihan): Tujuan paling umum, untuk meningkatkan pesona, karisma, dan daya pikat terhadap lawan jenis atau orang lain.

Kecantikan dan Ketampanan: Untuk memancarkan aura yang lebih menarik, awet muda, dan meningkatkan penampilan fisik.

Kekebalan (Kanuragan): Untuk memberikan perlindungan fisik dari serangan, senjata tajam, atau ilmu hitam.

Kewibawaan: Untuk meningkatkan kharisma, pengaruh, dan rasa hormat dari orang lain.

Keberuntungan dan Kemakmuran: Untuk menarik rezeki, kesuksesan dalam bisnis, atau keberuntungan dalam hidup.

Perlindungan: Untuk melindungi diri dari energi negatif, gangguan gaib, atau niat jahat orang lain.

Proses pemasangan susuk umumnya dilakukan oleh seorang ahli spiritual, dukun, atau paranormal yang dianggap memiliki kemampuan khusus. Ritual pemasangan bisa bervariasi tergantung pada jenis susuk, tradisi lokal, dan tujuan pemasangan. Beberapa tahapan umum meliputi:

Konsultasi: Calon pengguna akan berkonsultasi dengan ahli spiritual untuk menentukan jenis susuk yang sesuai dengan tujuannya.

Pemilihan Bahan: Bahan susuk akan dipilih sesuai dengan jenis yang disepakati.

Ritual: Ahli spiritual akan melakukan ritual tertentu yang melibatkan doa-doa, mantra, atau sesaji.

Pemasangan: Susuk akan dimasukkan ke dalam tubuh melalui kulit, biasanya di area wajah (pipi, dagu, dahi), leher, atau bagian tubuh lainnya menggunakan jarum khusus atau melalui perantaraan spiritual. Proses ini dipercaya tidak menimbulkan rasa sakit atau bekas luka yang signifikan jika dilakukan oleh ahlinya.

Pantangan: Setelah pemasangan, biasanya ada pantangan tertentu yang harus dihindari oleh pengguna susuk agar kekuatan susuk tetap terjaga. Pantangan ini bisa berupa makanan, minuman, perilaku, atau tempat tertentu.

Pandangan agama terhadap praktik susuk sangat beragam dan seringkali menjadi perdebatan.

Islam: Sebagian besar ulama Islam melarang praktik susuk karena dianggap sebagai bentuk syirik (menyekutukan Allah) dan bergantung pada kekuatan selain Allah. Penggunaan jimat atau benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan magis juga dilarang. Namun, ada sebagian kecil pandangan yang lebih permisif dengan syarat tidak ada unsur syirik dan hanya sebagai ikhtiar batin.

Kristen: Umumnya menolak praktik susuk karena dianggap bertentangan dengan ajaran tentang ketergantungan hanya kepada Tuhan dan menjauhi praktik okultisme.

Hindu dan Buddha: Pandangan dalam kedua agama ini lebih bervariasi tergantung pada aliran dan interpretasi. Beberapa tradisi lokal mungkin mengintegrasikan praktik serupa dengan ritual spiritual, namun secara umum, fokus utama adalah pada pengembangan diri melalui jalur spiritual yang benar.

Selain pandangan agama, praktik susuk juga menimbulkan berbagai risiko dan kontroversi:

Risiko Kesehatan: Pemasangan susuk secara tidak steril dapat menyebabkan infeksi, peradangan, atau komplikasi kesehatan lainnya. Benda asing dalam tubuh juga berpotensi menimbulkan masalah jangka panjang.

Ketergantungan Psikologis: Pengguna susuk bisa menjadi terlalu bergantung pada kekuatan susuk dan kurang percaya diri tanpa keberadaannya.

Penipuan: Banyak kasus penipuan yang dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai ahli susuk, mengambil keuntungan dari kepercayaan dan keputusasaan orang lain.

Implikasi Sosial: Praktik susuk seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis dan tabu, yang dapat menimbulkan stigma sosial bagi penggunanya.

Kehilangan Kendali Diri: Beberapa jenis susuk yang bertujuan untuk pengasihan dikhawatirkan dapat menghilangkan kehendak bebas orang lain.

Di era modern dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepercayaan terhadap susuk mulai menurun. Namun, praktik ini masih tetap ada di sebagian masyarakat, terutama di daerah-daerah yang masih kuat memegang tradisi.

Beberapa orang mungkin mencari alternatif modern yang diklaim memiliki efek serupa, seperti terapi energi atau penggunaan kristal.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa klaim mengenai kekuatan magis susuk belum dapat dibuktikan secara ilmiah.

Efek yang dirasakan oleh pengguna kemungkinan besar disebabkan oleh sugesti atau efek plasebo.

Susuk adalah praktik tradisional yang kaya akan sejarah dan kepercayaan, namun juga sarat dengan kontroversi dan risiko. Meskipun masih dipraktikkan oleh sebagian masyarakat, penting untuk mempertimbangkan pandangan agama, risiko kesehatan, dan potensi penipuan sebelum memutuskan untuk terlibat dalam praktik ini.

Di era modern, penting untuk mengedepankan pemikiran rasional dan mengandalkan usaha nyata serta pengembangan diri yang positif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.(*)

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Most Voted
Newest Oldest
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terkait

Lihat Juga Berita Ini :
Close
Back to top button

AdBlock Terdeteksi!

Silahkan matikan / whitelist website ini jika anda menggunakan AdBlock Extension. Iklan dari website ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kami. Terima Kasih. - Please turn off / whitelist this website if you're using AdBlock Extension. Advertising from this website is vital for the sustainability of our business. Thank You.